Lolipop

Dear My Reader,,
Anyway thankyou fr always read my blog.
A thousand kiss for you.

Dear my lolipop,,
Lolipop ini aku persembahkan kepada kamu yang telah berhasil mengambil hatiku.
Seperti cinta pertama, tapi bukan yang pertama.
Lalu aku yang ke berapa? kamu jawab aku yang ke-5 untuk kamu.

Yang terucap dari mulutku saat itu adalah "Terimakasih sayang karna aku menjadi cinta pertama kamu"
Tanganku seketika hangat, padahal cuaca saat itu sangat dingin. Aku menoleh ke arah tangan ku ternyata ada tanganmu yang mengenggam jemari ku sangat erat. Sebuah pelukan dari mu pun jatuh ke tubuhku.
Bukan hanya sekedar genggaman tangan dan sebuah pelukan yang kamu berikan padaku saat itu.
Ucapan sampai jumpa juga terlontar dari mulut mu. Aku langsung terhenyak mendengarnya. Ku kira kamu sedang bergurau, ternyata kamu sungguhan.

Seketika pipi ku basah, air mata telah jatuh dan kamu mengusap air mata di pipi dengan tanganmu yang lembut dan hangat itu. Tapi derai air mataku terus mengalir deras tanpa terhenti. Aku sesak nafas. Tangisku sangat terisak. "Aku harus kuliah disana, kamu baik-baik disini. Setelah semua selesai aku akan mengunjungi kamu."

Mendengar kalimat itu, tangis ku makin menjadi. Pelukan erat dari ku seperti tidak ingin melepas.. Tapi sebenernya memang tidak akan ku lepas. Tapi sekali lagi kamu menyakinkan aku. "Kamu bisa datang kesana jika kamu ada waktu, dan jika aku sempat aku akan datang kerumahmu untuk menemui mu."
Sekali lagi kamu mengusap airmata ku yang terus mengalir itu.

Ku lihat kamu merogoh kantong celana dibelakang dan mengeluarkan LOLIPOP "Ini untuk kamu, janji lolipop ya sayang. udah jangan nangis. Masa kesayangannya aku nangis sih. Jelek ah."
Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan mu saat itu. Kamu selalu punya cara tersendiri untuk terus membuat aku tersenyum bahkan tertawa.
Sesaat aku selesai tersenyum kamu melepas genggamanmu.
Lalu mengucap "Aku harus pulang. Aku harus prepare, jam 8 malam keretaku berangkat."
Aku terdiam dan berdiri kaku. Air mata terus mengalir deras. Terlintas kecupan hangat di keningku dari kamu. Kehangatan itu yang membuat aku tidak tau kapan kamu hilang dari hadapanku. Aku berusaha mengejar  mu dari kejauhan berlari sekencang mungkin, tapi kamu hanya melihat ku dari spion Mocin. (Yaaa MoCin; Motor Cinta kita. Kamu yang memberi nama itu. Senyum sumringah saat mengingatnya.)
tanpa ragu kamu terus melaju kencang tanpa memperhatikan aku yang terus berlari mengejar mu...

Derai air mata terus mengalir, aku tersungkur saat itu. Sakit. Lutut ku berdarah. Tapi aku tak gentar untuk terus mengejar kamu. Tapi usaha ku saat itu sia-sia. Aku menangis didepan orang banyak. Menangis di tengah jalan. Menangis menyebut nama mu.

Aku pulang kerumah dengan tubuh terkulai lemas, kaki yang melangkah se-ala kadarnya. Terus menangis, terus menyebut nama mu. Darah dilutut ku terus mengalir deras sama seperti air mataku.
Ku telvon Handphone mu namun tidak kamu angkat. Aku mengamuk. mengacak-acak kamar. Melempar semuanya. Saat itu aku benci kamu. Benci karna kamu meninggalkan aku. Benci karna kamu tidak menepati janjimu. Sementara itu aku juga merintih kesakitan karna lutut ku yang berdarah. Lutut, hati, pikiran sama-sama merintih. MERINTIH KARENA KAMU!!! Aku sudah tidak peduli dengan baju kotorku, lantai yang penuh darah berceceran. Yang kupedulikan adalah kamu mengangkat telvon dariku. Tetiba handphone ku berdering, langsung ku raih dengan cepat, ternyata sebuah text messaging dari kamu;

Lolipop ku sayang,,
kamu jgn menangis terus yaaa.
jaga diri baik-baik.. kakinya di obatin. jgn ngambek gak jelas ah.
aku pasti nemuin kamu lagi kok.
kamu kuliah yang bener disana. jgn makan lolipop terus, gigi kamu nanti rusak.
aku berangkat yaa sayang, assalamualikum sayang.
aku sayang kamu lolipop kesayanganku..

End..