Pacitan!
Iya, siapa lagi yang tidak mengenal daerah Pacitan yang mana menjadi kota kelahiran mantan presiden ke-6 untuk negara Indonesia. Sejak beliau menjabat sebagai presiden banyak sekali perubahan yang tampak pada daerah Pacitan.
Kenapa saya tahu? Karena Papa saya juga kelahiran dari kota yang dijuluki dengan 1001 goa tersebut. Mulai dari jalanan yang beraspal rapi, struktur kota yang semakin tertata rapi, serta tempat wisata yang sudah mulai terbenahi karena sudah sangat dilirik oleh para pelancong.
Singkat cerita,
Pada mudik lebaran tahun lalu tepatnya tahun 2015, saya dan keluarga without papa include kakak sepupu dan ponakan (papa lebih memilih untuk bercengkrama dengan keluarga lainnya di rumah nenek) berencana untuk mengunjungi salah satu pantai di Pacitan.
Yap, tak lain dan tak bukan Pantai Pidaan, entah Pidakan atau Pidaan. Pantai ini berlokasi di daerah Tulakan, tepatnya di Desa.... sebentar saya lupa, saya harus tanya Papa terlebih dahulu. Oke, tepatnya di daerah Desa Petung Tulakan.
Bagi kamu yang ingin melancong ke pantai ini sebaiknya perhatikan akses jalannya, karena akses menuju ke Pantai Pidakan ini kurang memadai. Tapi karena saya berada tidak jauh dari lokasi jadi cukup mudah. Jika dari arah Desa Banjarsari berati harus keluar desa terlebih dahulu hingga menemui pertigaan yang ke arah Trenggalek dan Pacitan kota. Kemudian sesampainya di Pacitan kota akan bertemu dengan Pasar Arjowinangun lalu ke arah Kebonagung dan akan menelusuri tebing-tebing tinggi dan jalanan aspal yang panjang. Setelah 15 menit akan bertemu dengan papan masuk wilayah Desa Tulakan dan akan menemui tulisan Pantai Pidakan. Perjalanan yang saya tempuh pada saat itu kurang lebih satu jam dari Desa Banjarsari.
Masuk ke Pantai Pidakan |
Panorama yang ditawarkan pantai ini memang tidak seperti pantai di daerah selatan jawa pada umumnya. Pidakkan pada pantai ini sendiri berati menginjak dalam bahasa Jawa. Jika pada pantai umumnya akan menemui pasir di bibir pantai, tidak untuk pantai Pidakan ini, karena bibir pantai Pidakan penuh dengan bebatuan alam yang ukurannya pun bervariasi. Kalian jangan mengambil batu alam ini ya. Ada larangannya juga lho disana.
Tidak kalah dengan pantai yang berada di pesisir Jawa Barat, pantai Pidakan ini juga banyak sekali ikan-ikan kecil yang terpisah karena bebatuan alam itu dan biota laut lainnya. Jadi banyak sekali anak kecil yang bermain dengan riang gembira karena telah banyak melihat keanekaragaman dari biota laut.
Sisi Kiri Pantai |
Sisi Kanan Pantai |
Sisi Tengan Pantai |
Presentase untuk pasir dan batu di pantai ini adalah 80 – 20 persen. 80 persen untuk bebatuan, sedangkan 20 persen untuk pasir putih.
Yang menarik dari pantai Pidakan ini adalah adanya menara putih yang berdiri kokoh di ujung pantai dan menjadikannya icon dari Pantai Pidakan. Selain itu semilir sejuk dari pohon kelapa yang sibuk bergoyang juga membuat mata sayu dan mengantuk. Bahkan saya sampai duduk letih pada kursi kayu yang tepat berada di bawah pohon kelapa.
Menara Putih sebagai Icon dari Pantai Pidakan |
Pantai ini masih tergolong sangat sepi, kecuali bagi penduduk sekitar atau bahkan yang hendak mudik ke Pacitan seperti saya dan berencana mengunjungi Pacitan. Ya setidaknya mudik tahun lalu saya dan adik-adik saya tidak pergi ke Pantai Teleng Ria lagi. Duh lupa, ternyata memang ke Pantai Teleng Ria, Mama selalu menyempatkan diri untuk pergi ke Pantai Teleng Ria untuk sekedar membeli makanan laut pada sisi kiri pantai. Alih-alih untuk bekal selama perjalanan pulang ke Yogyakarta. Hhe.
Bonus Foto Ajaib |
Gak boleh masuk ke menara putihnya yah ben??
ReplyDeleteohh iya, apa yg ajaib sih dari bonus foto diatas? -__-"
kalo boleh masuk atau engga, kurang tau deh ya. soalnya cukup jauh dari bibir pantai. kalo mau ke menara udah udah sakit duluan telapak kakinya. haha
DeleteIya bonus fotonya ajaib
ReplyDeletekeren kan foto ajaibnya. hahaha
DeletePacitan kota kelahiran presiden SBY
ReplyDeletehanya itu yg gw ingat dari kota ini, karna saat masuk ke kota nya ada gapura gede dengan tulisan itu yg bikin gw eneg hahaha
pantainya keren, beda, kalo kesanan ane mau ambil batu-batunya
ReplyDeleteada tulisan "dilarang mengambil batu" lho.....
Deletepasti nanti disuruh taruh lagi. hehe
artikel yang bagus, menambah wawasan saya sebagai pembaca. terimakasih bu bena. :D
ReplyDeletemakasih ya pak sudah berkunjung :)
Delete*fokus sama foto ajaibnya*
ReplyDeletefoto ajaib apa kerang ajaib?
DeletePantainya sungguh berbeda ya, banyak batunya.
ReplyDeleteAneh tapi nyata biasanya pantai itu identik dengan pasirnya tapi disana hanya ada bebatuan saja bukan pasir hihi
ReplyDeleteajiiib..
ReplyDeletenampaknya masih sepi ya mba di sana?
nah mana pasir putihnya mbak..haahaha...banyak batu-batuan kecilnya yah ? :)
ReplyDeleteKesana ah bareng newbie45
ReplyDeleteKesana ah bareng newbie45
ReplyDeletepantai pidakan ya..keren mbak itu tempatnya...dan mempunyai ciri khas tersendiri dengan pantai bukan berupa pasir melainkan batu-batuan kecil..khas banget. :)
ReplyDelete