Tulisan
ini saya buat untuk mengenang perjalanan travelling
dan kuliner saya bersama dengan keluarga GALANG (GALau petuaLANG) karena saya RINDU.
Sepertinya
baru sehari saya menjelajahi kasur yang setelah sekian minggu saya tinggal
pergi ke gunung. Tapi pagi itu harus bergegas lebih cepat agar tidak tertinggal
kereta. Ya, pagi itu saya bersama dengan keluarga GALANG mempunyai jadwal untuk
jelajah kuliner dan budaya di kota keratonan versi Jawa Barat.
Saya
masih ingat betul ketika Ka Sari menulis di grup aplikasi whatsapp
“eh, tungguin gue, gue kena palang
kereta nih.”
Yang
mana kami semua sudah menunggu di antrian cap tiket dan pengecekan identitas.
Diujung sebelah kanan tampak wanita sedang berlari tergopoh-gopoh sambil
menunjukkan tiket. Kami semua serontak memburu-burui Ka Sari. Ya, itu ka Sari
yang datang berlari terengap-engap.
Katanya,
Ka Sari salah satu orang yang paling ngarettttt sengaret ngaretnya jam orang
Indonesia tapi lebih karet lagi. Nggak percaya sih, tapi gimana dong, saya
merasakannya sendiri. Hahaha.
Pagi
itu, kereta yang kami tumpangi menyusuri rel, lalu tiba di stasiun entah mana,
suara penjual nasi dan pecel mulai berdatangan (Ini kereta jaman dulu ya,
jangan ditanya kenapa ada penjual nasi dan lain sebagainya). Kami membeli nasi
ayam dan beberapa minuman untuk mengisi kekosongan perut. Belum sampai di Stasiun
Cirebon Prujakan Ka Widia pun mulai mengeluarkan kalimat ragunya.
“Ben, lo beneran tau kan jalan-jalan
yang nantinya kita mau kemana?”
“Lah? Katanya dari Ka Sari semua,
penginapan dan lainnya.”
“Sar, nanti kita gimana?”
“Udah ngehubungin Backpacker
Cirebon, nanti kita didampingin sama mereka.”
Beberapa
dari kami tertidur pulas, termasuk saya. Karena masih terasa letih pundak dan
kaki. Duh jadi curhat. Singkat cerita saya dan kawan-kawan Galang tiba di
Stasiun Cirebon Prujakan, hari itu masih pagi ya sekitar pukul 10. Kami semua
menyusuri jalan menuju Keraton Kasepuhan dan Kanoman dan mampir ke Masjid Bata
Merah (sepertinya beberapa dari kami ada yang solat entah solat apa yang jelas
bukan Zuhur). Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Masjid Agung Besar yang
mana kami lakukan dengan berjalan kaki. Hari cukup panas saat itu, kami
akhirnya memutuskan untuk mencicipi Empal Gentong yang berada cukup jauh
(jadinya naik angkutan umum). Kemudian kami menginap di rumah temannya Dodo,
kemudian kami, lalu kami, esok harinya kami, nggak lupa juga kami mampir ke
Batik Trusmi yang mana batik paling legendaries, lalu kami...
Masih
banyak sekali perjalanan tersembunyi yang kami lakukan selama 2 hari 1 malam
itu, banyak juga peristiwa yang kami
alami mulai dari Ka Sari yang telat datang hingga berebutan mangkuk mie...
Happy times come and go, but the
memories stay forever
Psssttt : Revisi nantinya...
Psssttt : Revisi nantinya...
saya kira "Galang" itu nama teman dekatmu (baca: pacar) tapi ternyata eh ternyata nama group -___-"
ReplyDeleteada yunus lho di dalam grup tersebut. wq wq wq
Deleteseruuu, udah lama banget pengen ke cirebon belom kesampean huhu
ReplyDeleteyuks!
Deletesampe di repet gitu .. wkwk
ReplyDeletehahaha. iya nih..
DeletePerasaan pernah lihat deh wajah yang punya blog ini. Tapi di mana ya..................
ReplyDeletehahahaha.
Deleteagiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Asyiikk bener nih wisata kuliner ke kota udang cirebon ..
ReplyDeleteLanjutannya mana kaben ??? *lalu scroll*
lanjutannya kpn kpn ya fan :)))
Deleteyahhh kok ceritain cirebon nya segitu doank, kecewaaaaaaaa, hu hu hu
ReplyDelete