Rindu Mendaki Gunung Argopuro

Track Batuan Menuju Pondok Salada, Papandayan

Sepertinya sudah setahun lebih saya menghentikan hobi saya ini. Hobi mendaki dengan teman-teman pendaki lainnya. Awal melepas memang tidak ada rasa sedikitpun, namun lama-kelamaan rasa rindu muncul dalam benak begitu saja. Suatu hari, saya sedang scrolling timeline instagram saya, kemudian beberapa teman yang saya follow membagikan gambarnya melalui aplikasi instagram. Mulai dari gambar makanan, pantai, senja, human interest, city scape, senja, sunrise, pegunungan, dan mendaki gunung menggunakan carrier. Disinilah titik terberat akan rindu mendaki.

Lembah Kijang - Arjuno Welirang

Saya sudah lama mengajak travelmate saya (read : Ekki) untuk menemani mendaki gunung demi melepas rasa rindu menggendong carrier. Gunung yang saya pilih waktu itu adalah Gunung Papandayan. Tapi, setelah mendapat info mengenai simaksi dan tetek-bengek lainnya yang terlalu mahal saya memutuskan untuk membatalkannya dan Ekki pun sepakat. Kemudian Ekki memberikan ide untuk pergi ke Gunung Gede Pangrango, namun saya menolak karena jalur bebatuan yang membuat kapok. Entah kenapa saya terlintas di pikiran untuk mendaki Gunung Arjuno Welirang (lagi) atau Gunung Argopuro (lagi). Dan bahagianya travelmate saya mengiyakan! Tapi, ada satu pertanyaan Ekki yang membuat saya berpikir 2 kali

“Gue sih ayok aja, cuma lo yakin nggak?”

Berulang saya berpikir tentang pilihan 2 pendakian ke Gunung Argopuro itu. Akhirnya saya memberi keputusan untuk memilih Pendakian ke Gunung Argopuro. Tentunya pilihan itu sudah saya telaah dengan benar dan memiliki alasan tersendiri. Travelmate saya pun setuju dengan pilihan gunung tersebut.

Taman Hidup - Gunung Argopuro

Hingga tiba akhirnya saya dan Ekki meeting mengenai tanggal, logistik, simaksi, keuangan, perlengkapan, peralatan, tiket kereta, bus, dan transportasi lainnya. Meeting itu membuahkan hasil yang pas dan sesuai dengan keinginan kami (semoga bukan kemauan saya saja. Hahaha).

•  Keuangan checklist
• Tanggal checklist (tanggal 21 Agustus 2016)
• Perlengkapan checklist
• Peralatan checklist
• Logistik dibeli H-2
• Tiket kereta api unchecklist
• Tiket bus beli on the spot

Tiket kereta api menjadi kendala kami sebulan yang lalu, khawatir akan cepat habis. Awalnya, kami sepakat untuk membeli tiket kereta api secara offline saja, namun waktu kami tidak pernah cocok. Alhasil, kami beli tiket kereta api online saja. Selain lebih mudah menghemat waktu juga. Selama ini, kalau saya membeli tiket kereta api selalu melalui web kereta api langsung, tapi setelah mendapat info dari Ekki kalau beli tiket kereta di Tokopedia bisa, saya langsung berselancar ke web tersebut. Dan saya mendapatkan tiket yang kami mau (iya, saya yang cari tiket, saya yang booking tiket). Tiket kereta api sudah ada dan kami siap MENDAKI GUNUNG ARGOPURO /o/~

Blog ini akan passive selama kurang lebih 3 minggu ini ya, tapi untuk mengurangi rasa rindu kamu sama saya, saya sudah mempersiapkan 3 postingan terjadwal yang bisa kamu baca :). Kamu yang sudah blogwalking, nantinya akan saya kunjungi kembali setelah pendakian saya.

Dan terakhir, mohon doanya ya teman-teman, weekend ini saya akan melakukan perjalanan yang panjang. Semoga kembali dengan selamat, sehat dan tak kurang satupun. Aamiin Allahuma Aamiin. Postingan selanjutnya mengenai pendakian ke Gunung Argopuro akan saya post setelah saya kembali ya.

Karena merindukanmu adalah sebagian dari Iman – Kesayangannya kamu.

Cerita selanjutnya...