Karena cedera dengkul setelah pendakian Gunung
Argopuro yang sudah sebulan berlalu belum sembuh juga. Tapi kaki ingin terus
melangkah, membangun tenda, dan memasak di nesting, maka akhirnya memutuskan
untuk camping bahagia di Rancaupas. Eh, tapi, planning ini sudah direncanakan
sebelum berangkat ke Gunung Argopuro. Berati kegiatan camping ini awalnya direncanakan oleh saya dan Bang Yos. Maka
tercetuslah
“Camping
aja di Rancaupas, yuk, Ben”
Karena domisili saya di Planet Namec maka saya
memutuskan untuk berangkat dari Terminal Bekasi, tapi siangnya saya sudah
dijemput teman saya karena ada sesuatu yang harus diurus terlebih dahulu di
Bandung. Sedangkan Bang Yos dan Bela berangkat dari Pool Primajasa di
Cililitan, lalu Wanda berangkat dari Terminal Lebak Bulus seorang diri tiada
yang menemani. Ya, camping
bahagia ini dilakukan dengan 4 personil yang 2 diantaranya belum pernah
melakukan hal ini sama sekali~
Setelah beberapa jam keliling ruangan hotel di
Bandung kemudian tertidur karena lama menunggu Mas Dika ditambah sakit kepala
yang ta tertahan (kepalanya sibuk mikirin kamu, kabar kamu gimana? Kamu udah
makan atau belum? Kamu sama siapa? Aku siapa? Kamu siapa? Kenapa kita sekamar?)
Saya terbangun dari tidur dan langsung bersiap-siap ke meeting point kedua yaitu Dunkin Donuts Terminal Leuwipanjang.
23.00 ... “Lah? Mas Dika mana?”
23.16 ... Ngecek handphone “Lah?
Mas Dika pulang duluan? Terus gue sendirian nungguin disini? Tadi udah nungguin
Mas Dika nggak dateng-dateng, giliran udah dateng pulang duluan? Sekarang
nungguin Bela, Wanda dan Bang Yos”
00.00 ... Chat di grup Bandung “Ya
allah lama banget padaan”
00.01 ... Ngedumel “Gilak!
Anak-anak belom sampe. Ih”
01.27 ... Ngebathin “Wanda
dateng”
01.50 ... “Bang
Yos dan Bela dateng”
BENA, ELO NUNGGU LAMA BANGET YA TERNYATA. DAN GUE BARU NGEH SAAT NULIS
INI!!!
Setelah mereka dari toilet dan melakukan tetek
bengek lainnya, saya langsung menyarankan untuk segera menginap di
Baleendah tempat kawan. Jam 3 kurang kami berempat sampai di Baleendah.
Tidur-bangun-mandi-belanja-berangkat.
Dari Baleendah naik angkutan umum ke terminal
Banjaran, dari Banjaran naik angkutan umum ke Soreang tapi diturunin dimana
entah terus langsung ke Terminal Ciwidey, dari Terminal Ciwidey naik angkutan
warna kuning ke Kawah Putih dulu katanya biar sekalian terus lanjut ke Kampung
Cai Rancaupas. Namanya aja cai (Sunda : air) wajarlah kehujanan kemarin, Ben.
Karena hujan setelah tiba, kami memutuskan untuk
berleha-leha sebentar di warung. Wanda dan Bang Yos memesan kopi saya dan Bela
asik mainan handphone
membuka telegram. Hihi. Dirasa hujan sudah reda dan berhenti kami mencari
tempat berkemah.
Kemudian mendirikan tenda - Bang Yos dan Bela
memasak mie rebus sebagai makanan cepat saji - membuat minuman hangat juga.
Setelah itu byur hujan
turun lagi. Sampai sore sampai Bela ketiduran dan tenda saya bocor. Eh, tenda
Bang Yos juga bocor atasnya. Kalau tenda saya rembes bagian bawahnya karena
hujan yang tak kunjung berhenti. Akhirnya Bela hijrah di tenda Bang Yos dan
Wanda, sementara saya tetap dalam tenda untuk mengamankan apa-apa yang perlu
diamankan.
Malam tiba, hujan tak kunjung berhenti. Akhirnya
saya memasak sayur asem dan tempe goreng sedangkan Bang Yos memasak nasi dan
membuat minuman. Bang Yos dan Bela memasak dari dalam tenda, sedangkan saya
memasak dari luar tenda. Dan SELAMAT MAKAN! Udah nggak sempet foto hasil
masakan karena tendanya darurat :/
Selesai masak dan makan saya kembali ke tenda
untuk melihat keadaan tenda, dan masih nggak habis pikir kenapa tendanya rembes
bagian bawah. Kelakuan Ekki nih pasti -,-
Saya menggunakan kanebo untuk mengeluarkan air
dari dalam tenda, tempel-peras-tempel-peras. Kegiatan yang nggak patut
dilakukan.
Saya tertidur dalam tenda, sedangkan Bela, Bang
Yos dan Wanda berada di satu tenda. Entah pukul berapa saya terbangun lalu
melakukan posisi duduk dan mengambil ventolin beberapa saat kemudian saya
kentut.
Matahari sudah menampakkan sinarnya, Bela membuka
tenda saya dan memanggil nama saya kemudian saya terbangun dan langsung
mengajak Bela memasak. Ahay! Ovaltine untuk Bela, Kopi untuk Bang Yos dan
Wanda. Kemudian sup krim jagung. Sembari mengunyah sup krim jagung, saya
memasak nasi liwet dan menggoreng chicken nugget.
Selesai masak, saya mengelap tenda, mengeluarkan barang dari dalam tenda untuk
dijemur, membuka tenda untuk memberikannya sinar matahari langsung dan
pelukan langsung ke kamu. SEMUA SELESAI DILAKUKAN DENGAN AMAT SANGAT
TERBURU-BURU KARENA AWANda YANG TADINYA CERAH MENDADAK MENDUNG. Udah
gitu baterai kamera habis.
Ya, camping
bahagia kami kemarin itu menjadi camping air hujan di Rancaupas karena hujan
yang terus menerus sehingga tenda bocor bocor bocor...
Kalau saya berangkat dari Terminal Bekasi dan
tidak menginap di Baleendah maka susunan transportasinya adalah...
- Rumah – Terminal Bekasi = Angkutan online atau angkutan offline
- Terminal Bekasi – Terminal Leuwipanjang = Rp 60ribu (Bus Primajasa Eksekutif seats 2-2)
- Terminal Leuwipanjang – Terminal Ciwidey = Rp 12ribu (elf yang udah ya gitu deh)
- Terminal Ciwidey – Kampung Cai Rancaupas = Rp 15ribu (angkutan warna kuning)
- Tiket masuk Rancaupas = Rp 20ribu
Oh, ya, saya pulang menggunakan kereta api. Jadi
susunan transportasi saya pulang kerumah adalah...
- Kampung cai Rancaupas – Terminal Ciwidey = Rp 15ribu
- Terminal Ciwidey – Terminal Leuwipanjang = Rp 12ribu
- Terminal Leuwipanjang – Stasiun Bandung = Rp 32ribu (transportasi online)
- Stasiun Bandung – Stasiun Bekasi = Rp 90ribu (Kereta api Argo Parahayangan)
- Stasiun Bekasi – Stasiun Kranji = Rp 2ribu (commuter line, mau pesen transport online, tapi kuotanya abis dan menyedot pulsa)
- Stasiun Bekasi – Komplek rumah = Rp 4ribu (mau naik taxi, taxinya nggak ada yang berhenti, jadinya naik angkutan umum)
- Kehujanan – rumah – mandi – makan - ngabarin team - ngabarin kamu.
Jadi kapan kamu ngajak saya camping ke
Rancaupas? Request jangan musim hujan ya. Hiks.
Pssttt : terima kasih ya Bang Yos atas tambahan fotonya...
Tungguin videonya ya, nanti videonya dibuat terpisah.
Pssttt : terima kasih ya Bang Yos atas tambahan fotonya...
Tungguin videonya ya, nanti videonya dibuat terpisah.
Asiknya camping rame-rame. Aku kmaren berdua aja sama suami pas ke Rancaupas. Mati gaya karena ujan malemnya. Mau moto milky way gagal deh
ReplyDeleteaku juga mau mbak berduaan camping gitu sama suami :3
Deleteahahahhaa.
kemarin itu niatnya juga gitu, malah hujan semaleman. hiks :(
ini masih ada videonya lho. ahahaa
*nungguin videonya*
ReplyDeletebaryhaw~
Deleteihik ihik
Alamak. Ada poto eug dimarih. Next kemana? Pela........*keypadnya jebol*
ReplyDeleteNextnya mau ke sana sama dia :)
DeleteAlamak. Ada poto eug dimarih. Next kemana? Pela........*keypadnya jebol*
ReplyDeleteRancapuas itu semacam bukit yg ada kawahnya gk sih ben?
ReplyDeleteKeknya leader dalam camping kali ini adalah Bang yos nih...kliatan fotonya paling bnyak..
Wih, lngkap dah postingan traveling ini...smua pngeluaran keberangkatan dan kepulangan dikalkulasikan dengan detail. Keren ben!
yaaa bisa dibilang bukit sih memang letaknya di atas.
Deleteleader camping kali ini bisa dibilan juga bang yos :)))
postinganku yang argopuro di awal itu juga lengkap lho rincian pengeluarannya. huft.
Oh, sbelumnya ada juga? Hehe, brarti ada kekeliruan dimata saya.
Deletebukan, tapi kamu kurang peka, rei.
DeleteWah di Planet Namec Rt berapa mas Ben? saya juga di Namec nih.
ReplyDeleteenak banget ih tempatnya, cuma liat fotonya doang matanya udah mendadak ngembun gini. eh.
buat transportnya 200k lebih ya, lumayan mehong juga.
oh iya, di awal postingan bilang abis dari Argopuro ya? itu destinasi Impian ke-2 saya setelah Jogja. semoga diberi kesempatan bisa maen ke sana. Amiin.
kunjungan pertama nih, tinggalin jejak ah. #ngeluarinAlatBekam
hai puti, terima kasih sudah berkunjung :)
Deleteyawla, aku dipanggil mas :))
ahahahhaha, beqla.
200k ya cukup terjangkau kalau dari Planet namec.
Semoga segera terwujud untuk pergi ke argo ya :) ehehhe
Wah seru nih Bena! Seumur-umur belum pernah kemping. Pernahnya waktu makan kambing keselek emping.
ReplyDelete:/
Deleteau amat.
besok kalo makan tongseng kambing, empingnya sedikit aja.
Aku kapan diajak jalan-jalan nich?
ReplyDeletemeh lawu plissssss.
Deleteojo mebabay :(
Ihh seru banget, saya aja yang orang Bandung belom pernah nih ngerasain kemping di rancaupas.. >,<
ReplyDeletehalo, selamat datang di blog kesayangan saya :)
Deletebiasanya sih emang gitu. orang asli jarang mengunjungi tempat wisata itu. hahahaha
iiiiiihhh, jadi pengin kemping ke Rancaupas (‾~‾“)
ReplyDeletekesitu lagi dong ajak2 akuuu. #needholiday #kuylah
Halo :)
Deleteterima kasih sudah mampir ya dan cukup baca tengah2 postingannya :)
Halo Mba Ben, mo tanya donk.. kondisi kamar mandinya gimana...? apakah masih yg dekat mushola itu..?
ReplyDeleteIyap. benar sekali. kamar mandinya masih dekat dengan mushola :)
DeleteMerapi dong ka ben
ReplyDeletekaming sun :)
Delete