Malang,
kota kenangan untuk saya. Entah bagian mana yang dikatakan kenangan. Ya,
setidaknya sekarang kalau saya berkunjung ke Malang bisa sekalian main bersama
adik laki-laki saya yang sedang studi di sana.
Malang
tidak hanya terkenal dengan pecel dan rawon-nya saja, orem-orem. Ya, dalam
postingan kuliner ini saya akan membahas sedikit tentang orem-orem khas Malang. Namanya saja mungkin sudah
familiar, tapi entah untuk kamu…
Sepulangnya dari Merindu Pendakian Gunung Argopuro,
saya memang berencana untuk mampir ke Malang. Kota yang sering banyak
dikunjungi oleh orang-orang ber-carrier.
Malam itu, saya dan Mas Rizki berembuk untuk sarapan keesokan harinya. Dia
menyarankan untuk mencoba makanan “orem-orem”, nama makanan yang baru saya dengar ketika saya berada di
Malang. Sepemikiran saya orem-orem adalah sejenis lontong yang kemudian di
dalamnya diisi dengan daging ayam atau daging sapi. Oh ini arem-arem. Dan ternyata saya
salah. Apa kamu sependapat dengan saya?
Keesokan harinya...
Mas Rizki membawa saya ke arah Universitas Negeri
Malang yang berada di Jalan Jakarta, kemudian belok kiri ke arah Jalan Blitar.
Dan terpampang nyata “OREM OREM KHAS AREMA”
Penasaran saya semakin menjadi ketika saya turun dari
motor...
“Mana ada orem-orem tempat jualannya
begini”
Masih bersikeras dengan arem-arem
Saya masih sibuk melihat sekeliling Mas Rizki
menawarkan saya mau pakai ayam atau telur. Telur! Jawab saya cepat. Jadi duluan
mana ayam atau telur?
Tanpa menunggu lama, semangkuk orem-orem sudah
tersaji di hadapan saya. Orem-orem ini adalah campuran ketupat, toge, tempe
rebus yang kemudian disiram kuah dari sayur tempe tersebut. Rasanya? Gurih!
Kalau kamu suka pedas, ada sambal di meja makannya, jadi kamu cukup menuangnya
sesuai selera. Orem-orem telur yang saya pesan ini harganya 10ribu per porsi.
Telur yang dipakai adalah telur bebek dan asik jadi ya telur asin lah ya.
Untuk
nilai gizi dari orem-orem bisa didapat dari telur dan kecambah, ketupat juga
ada. Ya, sudah, intinya begitu. Kalau di Jakarta mungkin ketoprak. Nah, untuk
di Malang ini orem-orem. Selamat mencicipi orem-orem tempe khas Arema :)
Kuahnya mirip kuah kari ya ben? Kuning2 gitu
ReplyDeleteiya, kuah kuning, santan pecah. tapi bukan kari ini...
DeletePengen banget ke Malang. Semoga kesampean deh :")
ReplyDeleteEntah bakalan suka apa engga sama orem-orem, soalnya ngga terlalu suka tempe._.Tapi kayanya boleh dicoba deh :D
bisa dong ke malang doang mah :))
Deletesaya sudah seringkali kesana :)
kalau nggak suka tempe bisa request tempenya sedikit saja, saya juga demikian soalnya :)
Akhirnya bisa masuk ke sini juga. Kayaknya sih dari fotonya enak ya.
ReplyDeletedari foto enak ya? ka ben pinter berati motretnya. wakakakakkaa
DeleteTapi kalau Bena ngefoto aku kok aku nggak keliatan enak, ya?
Deleterumangsamuuu wajahmu panganan? pekok :)))
DeleteItu kuahnya ngingetin sama nasi sayur depan SD-ku ehehe
ReplyDeleteBelum pernah mampir Malang, bolehlah kalo ada kesempatan. Kalo. Ada. Aamiin. Ehe.
kuah kayk gitu emang gampang banget sih buatnya, saya bisa buatnya. aha aha aha aha.
DeleteWoaaaahhhhh, template baru!!!!!!! pentesan aja tdi gw bacanya kyak ada yg seger2 gtu! Jadinya kek seger2 ngiler liat orem2nya...
ReplyDeleteudah kenyang belum rei? :))))
Delete