Kalau kamu mau mendaki Gunung Lawu pasti tau kalau
ada jalur pendakian via Candi Cetho. Candi yang megah pada jamannya ini
terletak di Dusun Cetho, Desa Gumeng,
Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah Indonesia.
Sekitar 1 jam lebih perjalanan dari Kampung Batik Kauman Solo menuju Candi Cetho belum lagi menunggu Bapak GM jadi lupa berapa lama,
setelah mendekat ke Dusun Cetho, kamu akan disuguhi pemandangan kebun Teh
Jenawi nan luas dan hijau kalau membawa pasangan kamu bisa lari-lari ala film bollywood gitu. Posisi tempat duduk
ternyata memang menentukan kualitas nggak cuma slogan untuk bangku sekolah
saja. Karena posisi tempat duduk kamu yang pas bisa langsung melihat air terjun
Tawangmangu dari kejauhan. Masyallah ini romantis banget pasti!
Candi Cetho ini memang nggak begitu jauh lokasinya
dari air terjun Tawamangu. Ketika masuk gerbang ambil ke arah kiri dan aspal
jalanan senantiasa membawamu ke Candi Cetho, naik sedikit ke atas Candi Sukuh. Sedangkan
ambil ke arah kanan aspal jalanan akan membawamu ke arah air terjun Tawamangu. Kalau
lurus kita akan ke pelaminan, lalu mantan datang, dan ngucapin selamat ya...
Suasana di Candi Cetho ini masih sangat sunyi dan
asri. Dengan tiket masuk Rp 7ribu untuk warga negara lokal dan Rp 25ribu untuk
warga negara asing (update Oktober 2016), saya sudah dapat menikmati keindahan
dari setiap sudut Candi Cetho. Sebelum kamu masuk, harus menggunakan kain,
sebagai tanda suci dan tamu (ini kayaknya ya...)
Tapi, kunjungan perdana saya ke Candi Cetho ini tidak
berjalan mulus karena adanya tamu bulanan, maka saya tidak dianjurkan masuk
dari gerbang depan. Jadilah saya masuk dari gerbang samping yang searah dengan
gerbang untuk mendaki Gunung Lawu kemudian masuk lewat samping kamar mandi. Ketika
pulang juga harus melewati pintu samping. Pengalaman perdana saya untuk ke
Candi Cetho ini sungguh ya gitu deh.. saya jadi bingung sendiri. Maklum lagi
patah hati, padahal patah hatinya setelah pulang dari Solo.
Menurut sejarah singkat yang ada di papan, Cetho
dalam bahasa Jawa artinya jernih atau jelas. Candi ini berada di lereng Gunung
Lawu merupakan salah satu peninggalan umat Hindu. Candi Cetho punya keunikan
tersendiri, karena umumnya candi yang berada di Jawa Tengah menghadap ke barat,
Candi Cetho ini justru menghadap ke timur. Entah apa alasannya, mungkin karena
dibangun pada jaman Majapahit jadinya terpengaruh dari daerah Jawa Timur.
Candi Cetho yang dikenal sebagai tempat pemujaan Dewa
Siwa ini dihiasi Arca Phallus yang mana menjadi simbol dari Dewa Siwa. Ada juga
patung Brawijaya yang ke V dan penasehatnya. Selain itu terdapat batu yang
berbentuk lingga dan yoni berukuran kurang lebih 2 meter. Bangunan utama dari
Candi Cetho ini berbentuk trapesium dan letaknya di paling atas dan hingga saat
ini masih digunakan oleh penduduk sekitar sebagai tempat beribadah. Wah!
Bangunan trapesium paling atas |
Arca Phallus |
Lingga dan yoni |
Ya, saya memang akan mendaki Gunung Lawu beberapa
minggu setelah ini dan berencana lewat jalur Candi Cetho. Tapi rasa penasaran
saya tentang Candi Cetho sudah terpenuhi tim Best Western Premier Solo Baru,
terutama Mas Denis :)
Benaaa jalan-jalan Mulu.. enak.. :(( :D
ReplyDeleteyuk ikutan, pankapan :"
Deletekesini pas ada kabut :D
ReplyDeletewaaaa, sayang sekali. kesana lagi kak :)
DeleteKesana, yuks ..
ReplyDeletekapan? berenang aja nggak jadi-jadi -_-
Deleteasiknya jalan-jalan muluh.. have fun yaa
ReplyDeletehehehe. makasih ya koh sudah mampir meskipun cuma formalitas :)
Delete