Friday, 30 December 2016

Berenang di Rumah Budaya Tembi Yogyakarta

tembi budaya

Sewaktu saya update foto di Instagram banyak sekali yang tanya dengan penuh keragu-raguan.

“Ben, itu di rumah tembi bukan?”
“Ben, itu di tembi?”

Dan pertanyaan lainnya.
Saya juga jadi punya keraguan mau menuliskan postingan ini atau tidak, tapi setelah cerita dengan kesayangan dengan solusi yang menyakinkan akhirnya saya menulis tentang postingan ini.
Sekian basa basi busuknya. Kurang lebih basa basi pdkt kamu ke aku jaman bahela.

Yogyakarta memang selalu tentang budaya, tapi nggak melulu tentang budaya. Eh, gimana ya. Jadi bingung. Banyak sekali yang bisa di explore ketika berkunjung ke Yogyakarta. Ya tentunya mulai dari candi. Candi Prambanan, Candi Sambisari, Candi Plaosan juga. Kalau makananpun banyak sekali yang bisa di explore, jadi bukan hanya gudeg. Fyi, sekarang Yogyakarta sudah ngehits banget. Sebentar, saya kepedesan abis makan sambal rujak…

rumah tembi

Oke lanjut.
Kesukaan saya pada air, bukan berati saya anak air. Kesayangan mengajak saya untuk berenang di Rumah Budaya Tembi. Itinerary yang dibuat kiranya seperti ini…

“Besok pagi kita berenang, kamu kan mau berenang toh? Pastilah, nggak mungkin nggak. Pasti sudah bawa baju renang toh?”

Seolah paling mengerti saya.

“Pagi-pagi kita pergi ke Bukit Kediwung, lagi hits itu. Ada suara airnya, kamu pasti suka. Terus kita berenang di Rumah Tembi. Itu searah. Kolam renangnya ada sawah gitu depannya. Piye?”

Siapa yang nggak luluh diiming-imingi berenang dengan sawah yang terpampang secara nyata itu. Saya hanya manggut tanda setuju.

Keesokan harinya setelah pulang dari Bukit Kediwung, sesuai jadwal, kami berenang. Ternyata Rumah Budaya Tembi ini bukan hanya kolam renang, melainkan, penginapan, museum, pendopo untuk acara gamelan dan apalagi ya, saya kurang begitu berkeliling, pokoknya akeh lah. iso nggo pre-wed iyo, kanggo mantenan yo iso.

Tiba di pelataran kendaraan Rumah Tembi saya langsung disuguhkan oleh pendopo yang isinya gamelan dan barang-barang jawa kuno gitu termasuk perlengkapan makan kuno dan di depannya terdapat sepeda ontel serta mobil kuno.

rumah tembi

Karena fokus saya hanya berenang, jadi saya langsung ke bagian resepsionis untuk membeli tiket masuk. Tiket masuk untuk berenang terbagi menjadi 2 tipe. Dengan harga Rp 27ribu kamu sudah bisa menikmati kolam renang di Rumah Budaya Tembi sampai di usir. Sedangkan dengan harga Rp 36ribu kamu sudah dapat menikmati kolam renang serta sarapan. Sarapannya juga bisa kamu pilih sendiri mau nasi goreng atau bakmi goreng. Eh kamu nggak perlu bawa handuk lho untuk berenang di sini. Karena kamu sudah di sediakan handuk dan minuman dingin berupa teh yang di dalem botol beling. Karena saya berdua berate total pengeluaran saya Rp 72ribu dengan 2 nasi goreng, 2 handuk, 2 minuman dalam botol. Wah! Daebak! Kalau di Namec mungkin sudah 100 lebih ya. Apalagi Jakarta.

rumah tembi

Kebetulan saya datang di weekday jadi tidak ramai. Uwuwu :3 memang selalu menyenangkan datang ke tempat wisata di saat orang-orang sibuk dengan rutinitas masing-masing. Karena berada dekat persawahan kolam renangnya jadi terasa sunyi senyap mungkin berpengaruh juga karena bukan hari libur kali ya.

Kolam renang di Rumah Budaya Tembi buka dari jam 8 pagi hingga jam 6 malam. Berenang nggak berenang tetap dikenakan biaya. Terus kalau kekeh bawa makanan dari luar dikenain biaya sebesar Rp 5ribu /makanan.

Buat kamu yang takut hitam, nggak perlu khawatir karena kolam renang di sini penuh dengan daun-daun hijau yang asri, sehingga tetap sejuk.

Fasilitas di sekitar kolam renang Rumah Budaya Tembi ini…
Kamar mandi hanya satu dengan ornament batu benar-benar menggunakan unsur bumi. Ada sekitar 8 meja untuk meletakan barang bawaan. Kolam renangnya terbagi menjadi 2 kolam dengan 3 kedalaman. Kolam renang untuk anak kecil, anak usia dini, anak remaja dan dewasa. Kolam untuk sepuh belum ada kebetulan. Airnya? Airnya cukup hangat kalau terkena matahari, dan terkena air pipis kamu, serta dingin jika kamu keluar dari kolam renang.

bernavita

Kamu yang ingin berenang-renang manja di Rumah Budaya Tembi bisa ikuti maps yang saya kasih di bawah ini ya :)



Yogyakarta,
03 Oktober 2016
Kesayangan Kamu

2 comments:

  1. Asik banget bisa berenang di jogja, udh gitu murah, dapat makan, minum, tapi sayang ak gk bisa berenang :(

    ReplyDelete
  2. Lbih baik yg 36 ribuan deh. Enakan berenang pas selesai langsung makan. Sadaapp!
    Ini dibilang rumah budaya, emang arsitekturnya tradisional ya ben?
    Trus apa cuman khusus buat berenang?

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan kalau mau jadi kesayangan aku :) JANGAN PAKAI AKTIF LINK YA!
Jika ingin kasih sayang berlebih bisa ke benbenavita @ gmail . com