Jika
diibaratkan perusahaan, maka permainan yang ada di telegram bernama werewolf
itu mungkin akan saya beri nama Perusahaan World Werewolf Federation. Entah ada
angin apa tiba-tiba saya MERENCANAKAN PERJALANAN KE SOLO BERSAMA TIM
WWF. Sengaja saya capslok biar
yang mengira bahwa saya dan teman-teman yang belagak teman itu enggak ngikutin
mereka pacaran. Hehe.
Sebentar,
jangan berharap postingan kali ini akan seperti tulisan yang kamu baca pada
postingan sebelumnya atau sesudah postingan ini, ya. Karena ini akan sangat
berbeda. Sekian pemberitahuannya, jika suka lanjutkan membaca, jika tidak
silakan close tab, jika penasaran
sakit hati tanggung sendiri dan jangan lupa bergumam sesukamu.
Ya, karena
makin sayang dengan keluarga WWF ini, saya inisiatif untuk membuat perjalanan
ala werewolf dan terpilihlah bulan November sesuai kesepakatan bersama. Dengan
alasan saya enggak mau kekeluargaan ini hanya sampai sebatas dunia maya. Biar
bener-bener travelling pikiran dan hati.
Dimulai dengan
ketidaksengajaan karena Jaimbum mau main ke Solo dan saya menyarankan agar
pergi tanggal sekian karena saya juga mau ke Solo. Lalu secara pribadi saya
mengajak Haris, Yoga, Tiwi, Wadimor, Cumis, Mamad, Uda, Mia, Agia, Dian dan
beberapa keluarga werewolf dan mantan keluarga werewolf untuk ikut perjalanan
yang NANTINYA MENYENANGKAN (eh, mantan bukan sih? Mantan keluarga mungkin, apa
mantan pacar?). Setelah kesepakatan yang sengit, maka yang akan mengikuti
perjalanan ke Solo terbagi menjadi 5 kota. Jaimbum dari Malang, saya dari
Planet Namec, Tiwi dari Jakarta, Mia dari Depok dan Haris dari Cilegon.
Maka disinilah
perusahaan World Werewolf Federation dimulai…
Maaf saya harus
menyebut diri saya sebagai atasan, meskipun saya tahu pencetus bermain game
werewolf di telegram ini, tapi kali ini Haris saya lengserkan. Saya memesan
semua tiket untuk Tiwi, Yoga, Haris dan Mia, termasuk untuk tiket saya. Meeting point telah saya tentukan dengan
tingkat kekuasaan yang saya punya, yakni di Stasiun Pasar Senen. Haris dengan
segala dramanya menuju Stasiun Pasar Senen, Mia pun begitu, begitu juga saya.
Saya lebih memilih untuk berpisah diri dengan mereka setelah tiket yang dicetak
oleh yoga diberikan pada saya. Ya, saya enggan berjalan dengan orang yang
belagak teman. Hehe. Untungnya antek-antek saya bisa menjaga rahasia juga.
Sungguh antek-antek yang sangat diandalkan. Ingat perusahaan, ya. Saya atasan
dan saya punya antek-antek. Sekian.
Kereta telat
datang, seperti halnya kamu yang panik kalau haidmu tidak lancar. Saat kereta
datang, saya memilih untuk lewat pintu belakang agar lebih cepat sampai pada
tempat duduk saya. Oh, saya sudah sering melakukan perjalanan menggunakan kereta
tentu saya hampir hafal dengan posisi tempat duduk yang nantinya saya akan
tempati.
Saya menaruh
tas di bagasi atas dengan santai, lalu duduk, dan menyiapkan kabel colokan yang
lebih banyak. Sungguh atasan yang mulia dan baik hati karena memperhatikan jika
baterai handphone antek-antek habis
selama perjalanan. Anggap saja perjalanan perusahaan World Werewolf Federation
ini bagian dari hadiah tamasya karena sudah berkerja dengan keras untuk
membangun sebuah keluarga baru di telegram wwf. Selama perjalanan saya berusaha
menahan nangis. Nangis bukan karena diomongi atau dibully, tapi nangis karena
saya bahagia bisa bertemu keluarga baru yang sudah susah payah sudah dibangun
lalu dirusak oleh yang belagak teman sehingga kehilangan satu keluarga. Menyedihkan.
Tragis.
Tapi perjalanan
terus dilanjutkan hingga
1…
2…
3…
Kereta berjalan
mengikuti alur rel dari stasiun Pasar Senen hingga ke Solo Jebres. Dini hari
saya dan antek-antek saya tiba di Solo. Meeting
point kedua di Stasiun Solo Jebres. Di dalam stasiun saya sudah menunggu
keluarga lainnya yang memang domisili Solo. Selama menunggu saya dan Mia
menggelinjang melihat seragam masinis yang sengaja turun dari kereta entah ada
apa gerangan. Bolak balik menoleh ke arah kami (saya dan Mia) seperti enggan
untuk pergi.
Hana dan Ilham
sudah tiba di Stasiun. Mata saya langsung tertuju pada wanita yang dasteran dan
make up. Iya Hana. She’s mine… aku
lega bertemu dengan Hana. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengajak Mia dan
Hana bonceng tiga agar segera sampai di kos-an. Sedangkan Haris dan Yoga
terakhir mendengar kabar mereka mencari penginapan. Saya meninggalkan kedua
antek-antek saya di sana karena kami beda jenis kelamin. Kalau saja Haris dan
Yoga berkelamin perempuan mungkin akan ikutan menginap tempat Hana, tapi buat
apa? Mereka sudah susah payah untuk menahan airmata yang tumpah. Kalau mereka
ikutan menginap bersama saya dan 3 antek saya serta Jaimbum yang sudah berada
di tempat tidur Hana, maka akan sangat tidak masuk akal. Apalagi obrolan yang
saya dan antek-antek saya lakukan enggak bermutu dan berisik. Gitu. Kalau
berisik kenapa ikut ya? Oh, lupa Haris kan mau quality time sama Yoga jadi wajar saja mereka tetep ikut.
Setelah
mendapat kabar mengenai Haris dan Yoga yang sudah mendapat penginapan, akhirnya
saya, Mia, Jaimbum dan Hana bersiap untuk tidur. Tentunya kami sudah mandi.
Sudah sangat mandi. Kami tidur terlelap hingga pagi. Enggak sempat bercerita
tentang apa yang diresahkan oleh Yoga dan Haris. Duh. Sayang sekali meleset,
coba lagi besok.
Siang itu,
perusahaan World Werewolf Federation bertemu. Meeting point ketiga di kos Hana. Seluruh karyawan dari Perusahan
World Werewolf Federation berkumpul. Saya sebagai atasan, Jaimbum sebagai
pajangan di sudut kamar, Haris sebagai pengamat, Hana sebagai designer, Mia
sebagai satpam yang mengenakan pakaian hansip, Yoga sebagai penulis dan selalu
menyajikan es krim. Ditambah dengan Jung sebagai pembicara SEO dan Justin
sebagai kolektor buku. Lengkap sudah perusahaan World Werewolf Federation ini.
Dan disinilah awal mula pekerjaan dimulai.
Saya
menyarankan untuk videocall dengan
Icha salah satu keluarga wwf yang berada di Samarinda. Ternyata Icha sedang
bersama Ira yang mana juga keluarga wwf dari Samarinda. Setelah berpose ala Yam
Apiser dan pose bibir monyong Icha, kami screenshoot dan kami
tertawa. Sungguh perusahaan yang membanggakan. Tidak hanya sampai di sana.
Mamad Karburator juga tak kalah. Keluarga wwf dari Banjarmasin ini juga tidak
melewatkan momen tersebut. Ditambah dengan Uda keluarga wwf dari Bukittinggi.
Lengkap sudah. Lengkap sudah pekerjaan kali ini.
Jung dan Justin
pamit pulang lebih dulu karena harus mengurus pekerjaan lainnya. Sedangkan
karyawan, eh, antek-antek maksudnya, masih berada di kos Hana. Kami melakukan
sekelumit perbincangan hingga tertawa yang mana tidak bermutu dan berisik
hingga akhirnya menemukan sebuah kepastian untuk makan malam di tempat makan
yang kebetulan tidak begitu jauh dari kos Hana dan bercengkrama di sebuah cafe hits Solo yang juga enggak jauh
dari Kos Hana. Semuanya serba enggak jauh dari Kos Hana. Enggak peduli gimana
jauhnya dari tempat tinggal Haris dan Yoga.
Lagi, saya dan
antek-antek saya selalu berisik dan berbicara enggak bermutu, tapi kami
bahagia. Kami tidak menutupi kebahagian kami. Tidak sama sekali. Kami bertemu
dengan tujuan untuk membangun keluarga baru memang, bukan pasangan baru. Kalau
mau sama pasangan baru saya bisa suruh antek-antek saya untuk mengambil jadwal
lain. Jangan menyamakan jadwal hadiah tamasya ini yang mana sudah disusun
sebelum kamu masuk dan mengerecoki semuanya. Hiks. Kalau kata Mamad : qucedila.
Malam sudah
larut, saya memutuskan untuk menghentikan gumulan kami dan dilanjut esok. Saya,
Jaimbum, Mia dan Tiwi pulang ke kos Hana. Kebetulan Hana lagi sibuk nggarap
skripsi, jadi dia meninggalkan kos-annya untuk saya dan antek-antek. Sementara
Haris, Yoga dan Ilham? Ah, masa bodo. Mereka laki-laki, saya tidak perlu
khawatir perihal tidurnya bagaimana. Kecuali kalau mereka bertiga sibuk
bergandeng tangan kemudian ditinggal tidur dan kebingungan. Baru saya peduli.
Lain cerita di kos Hana, saya dan antek-antek lebih memilih tertawa sejenak
kemudian tanpa disadari tertidur pulas. Entah siapa duluan yang tidur. Yang
jelas satu tempat tidur sama Mia enak, langsing, enggak kayak Jaimbum. Tempat tidur
Hana sampai ambles ditidurin Jaimbum.
Pagi-nya saya
dan antek-antek serta yang belagak menjadi antek-antek pergi untuk sarapan dan
berkeliling di Pasar Klewer. Sebelum pergi, saya memastikan dulu jadwal kami.
Setelah dari Pasar Klewer kemana. Mereka jawab enggak tahu dan katanya mendingan
nunggu ka Hana. OKE BAIKLAH. SAYA AMBIL KESIMPULAN UNTUK pergi dengan teman
saya. Teman yang sudah membantu selama saya melakukan perjalanan di kota lain,
antek-antek saya pun setuju, syukur alhamdulillah, pertemuan saya dengan teman
di ridhoi oleh antek-antek. Iya, saya enggak mau disebut kacang lupa kulitnya.
Setelah senang-senang selama melakukan travelling
pas singgah di kotanya malah enggak mau nemuin. Jadi, saya putuskan untuk
memperpanjang silahtuhrahmi. MEMPERPANJANG SILAHTUHRAHMI. Sengaja saya ulang.
Biar yang belagak menjadi antek-antek saya itu tau. Hehehe. Lagi pula saya
memang sudah mengatakannya sejak awal secara benar tanpa kepalsuan bahwa akan
menemui teman saya, jadi saya tidak perlu membuat cerita palsu untuk menarik
simpatik dari antek-antek. Sesuai kesepakatan diawal dengan para antek-antek
saya akan kembali paling lambat jam 6 sore. Magrib lah. Dan saya memenuhi permintaan
para antek-antek saya. Tentunya saya mau dinilai sebagai orang yang tepat janji,
apalagi sama antek-antek saya yang sudah loyal begitu.
Malam itu Solo
Hujan. Kemudian saya, Haris, Hana, Jaimbum, Mia, dan Yoga makan malam dan
melanjutkan bergumul enggak bermutu dan berisik di cafe hits solo yang malam sebelumnya sudah kami singgahi. Mia akan
pulang malam itu dengan jam kereta tengah malam. Mia sedih. Sedih karena
tujuannya ke Solo untuk menambah keluarga baru malah menjadi sakit hati dengan
adanya yang mengutuk. Hiks. Mengutuk. Padahal Mia cuma mengamati pola dan ya
pola-nya kebaca. Jangan sedih Mia. Biarin aja voice note itu dikira suara ku. Biarkan aja. Nanti kita menunggu
kabar baik darinya 2 tahun lagi. Setelah mengantar Mia ke Stasiun kami semua
kembali ke kos Hana. Bercerita tentang apa-apa yang mengganjal. Nah, pada malam
ini baru kami lebih kalem. Iya lebih kalem ngebahas kamu :)
Hingga akhirnya
Yoga dan Haris kebingungan untuk pulang ke penginapannya. Dengan baik hati Hana
dan Jaim mengantarkannya. Dan sepulangnya antek-antek saya (Jaim dan Hana)
mereka bercerita dengan semangat kemerdekaan yang berapi-api. Katanya abis
menonton drama korea tapi ini versi njijiki.
Wogh. Saya jadi penasaran bagaimana raut wajah mereka menyaksikan drama kolosal
itu. Eh bukan kolosal deng, ya. Hahaha.
Ngomong-ngomong
saya jadi mual, kalau kata Hana asam lambung jadi naik. Iya, saya mual untuk
membaca tulisan yang penuh kepalsuan. Kepalsuan untuk menarik pasangan melalui rasa simpatik, eh, peminat
maksudnya. Sungguh menyedihkan. Kamu sebagai seseorang yang suka menulis bahkan
sering menulis tau mana tulisan yang ditulis menggunakan hati, ditulis sambal
menitihkan air mata, dan tulisan yang dibuat sampai kamu tersenyum-senyum.
Bahkan marah apalagi kesal. Menurut kamu, tulisanku ini palsu apa enggak?
Kalian mau baca tulisan palsu antek-antek ku yang lain juga? Saya paling
terakhir menulisan tentang perjalanan WWF ke Solo ini. Mengingat dateline di dunia nyata banyak sekali.
Sampai enggak sempet mikirin kalian. Ngapain juga saya mikirin kalian yang kata
Icha kayak anak SMP baru bergumul. Saya dan antek-antek saya enggak kalah kok.
Enggak sama sekali. Kami hanya membiarkan kamu menang. Menang dari segala
kepalsuan yang dibuat. Saya belum puas dengan kekeluargaan ini, mari kita
agendakan lagi perjalanan dari perusahaan World Werewolf Federation.
Sekian.
Ingin membaca perusahaan
World Werewolf Federation versi lainnya?
Haris : From Group to Solo
Youtube Benaaa
:
Planet Namec,
9 Febuari 2017
Kesayangan Kamu.
Pssstt : Foto
dari Mia.
Waaah pasti seru tamasyanya.. penuh tawa, suka, duka. Pasti berharga banget jalan-jalannya. Semoga kalo punya kesempatan ketemu lagi bisa lebih banyak personil yang hadir. Aamiin.
ReplyDeletemampir lagi sambil nunggu cerita seru hasil piknik barengnya dengan perusahaan WWF nya....sekalian nunggu di BW in balik nggak oleh admin yang ngelola blog keren ini?
Deleteku kunjungi, tapi nggak ku komentar, karena kolomnya disqas.
DeleteSeru nih dapat hadiah jalan-jalan. Ikutan dong di WWF itu. Hehe
ReplyDeleteHabis baca ini jadi pengin lanjutin lagi. Astagfirullah ketunda terus.
ReplyDeleteBAHAHAHA. Di malam terakhir itu, gue yang dianterin Hana malah nyasar euy. Kacau-kacau. :(
BANGSAT! BELAGAK ANTEK-ANTEK ANJER.
ReplyDeleteKACAW BANGET SIH INI KAK BEN. Aku sampe udah gatau mau ngomong apa lagi...
Yang jelas apapun yang aku lakukan seperti keberanian kemaren dalam berhitung...
1...
2...
3...
Eh udah 4 ya...
lebih bahkan...
Aku sama sekali tidak menertawakan cara berhitungnya sih. Tapi aku ngakak guling-guling. Pertanyaan sederhana yang murni dari aku sendiri itu bisa menjadi jawaban yang serumit ini.
Ngomong opo tho kui?
Yang penting mah Yayasan Bena Peduli dapet donatur lebih banyak nantinya. Dan perusahaan WWF ini bakal jadi lebih besar lagi.
Membaca ceritanya seperti membayangkan kamu bercerita langsung di depan saya. Gereget banget yaah sama yang belagak teman itu. Huuuh.
ReplyDeleteHell yeah! Finally, you post your own version of wwf goes to solo. Hell yeah! Yeah!
ReplyDeleteKangen kalian. The unforgetable moment di lattetude cafe, the broken hearted moment is ketika ku pulang, ditemani hujan dan dikira aku kebanyakan quality time. Hell yeah!
Dammmmnnnn, i miss you gaes. Kangen kasur ambles wakakakakak. Emberan ya cyinnn, badan eyke singset, langsing, insyaAllah hatinya juga baik. memberikan ceria bukan kepahitan cerita. Percayalah, kau juga perlu melihat dunia dari sisi lainnya, bukan dari kepedihanmu saja.
Mari rencanakan trip selanjutnya. Eits, kumpulin uang dulu, cariin event yang bayarannya 3juta hahahahahah
Biarkan suaraku mirip ka bena, yang jelas itu suara hatiku terdalam.
With love,
Hati yang tersakiti namun bukan yang paling hina apalagi berpura-pura memasang muka beton.
arjes kitchen maniak XD
ReplyDeleteSaya mau qtime sama Yoga? Wqwq. Yang bener aje!
ReplyDeleteEhehe. Perusahaan dalam bidang apa ni kalo bole tau. Tapi lucu juga ya pas di stasiun, kamu bilang "She's mine" ke Hana. Udah kayak digital love aja L! Terus dasteran dan make up disebut lagi. Yang udah disebutin berkali-kali di pos Yoga dans saya. Ngahahahaha!
Kita bakal kayak gini terus kan? Sampai 2 tahun lagi? Dan seterusnya?
Ih parah jalan2 nggak ngajak..
ReplyDeleteGue pernah deh gabung wwf ini pas awall bangett hahahaha.. Cuma udah twrlanjut ketemu grup ww lainn. Keren kalian ketemuannya
Next ! Aku bisa Kali diajak...Hehehe, kemanapun kamu pergih !
ReplyDeleteAsik yah kumpul2 sama orang yg sebelumnya cuma nongkrong di dunia Maya. Sayang sekali gue gak ikut, bentrok sama kerjaan euy. #AnggepAjaAlasan.
ReplyDeleteBtw, si Yoga pas di kereta mabok gak, Ben?
Mbaak kamu orang jowo thooooooooooo
ReplyDeletejadi.. grupnya ini masih ada kan ka ben?
Demi apaa aku baca blog ini sambil liat video 35 menit wkakakaka nunggu jalanan jakarta ga macet lagi.
Asiiiiiiiiiiiiiik bgt yah kopdar dari beberapa tempat gitu.
eh tapi aku penasaran. "Siapa kah kamu?" yang di maksud bena wkwk
karena di prolognya sudah ditawarkan jika suka lanjutkan membaca, jika tidak silakan close tab, jika penasaran sakit hati tanggung sendiri dan jangan lupa bergumam sesukamu, maka scroll ke bawah jauh banget (artinya tulisannya puanjang banget), ya udah langsung ajah komentar sambil kopas prolognya secuil...gituh deh
ReplyDeleteBAJINGAN TENGIK. BIJI SELENGEK. HMM BENA BENA...
ReplyDeleteKemaren ku mau langsung komen, tapi ku ngakak nggak berhenti-henti sampe rahang mau rengat. HAHAHAAHAHAHA. Hitungan 1 2 3-nya itu lho! Telek kuda banget sik! Dan she's mine..... AAAAAAH KU TERHARU SAMPE AIRMATA INGIN TUMPAH, Mak Ben. :')
Btw ini tulus banget postingannya. Tulus sayang sama perusahaan WWF. MAK BEN ADALAH ANTEK DEVELOPERS! ANTEK DEVELOPERS! SEKALI LAGI..... ANTEK DEVELOPERS! SEJAHTERAKAN HIDUP ANTEK-ANTEK! Ya ampun.... aku merasa jadi pendosa banget ngetik begituan. Kayak hatersnya Ahok :(((
icha sehat? wkakaka
Delete"(Jaim dan Hana) mereka bercerita dengan semangat kemerdekaan yang berapi-api".
ReplyDeleteaku salah baca jadi bercinta, yaawwoohh lupa pake kacamata pas baca.
seruuu kak benaa tamasyaa, kapan tamasya lagi aku gabung pankapan. tapi kalo tammasyanya ke denpasar hehehe :`)
Ini seruuu. Baca di tulisan orang-orang lain jadi kayak nonton sinetron yang jeritan hatinya kedengeran sampe keluar2. :))
ReplyDeleteMain2 lagi dong! Nanti gue nebeng ben. \:p/
nebeng apaan?
Deletebaru baca dan sungguh tulisannya penuh sesuatu yang tersirat haha. btw sebel banget kenapa sih aku nggak diajak padahal kan mau seseruan gitu huh!
ReplyDeletewedannnnn ini pas nih jadi film Box opis,,, saingan sama FBI, dan Antek Antek lainnya
ReplyDeletebuset gue kira awalanya wwf yang organisasi bawahan pbb itu hahahaq wah ternyata dirimu seorang vlogger jugaaa,,,, dan ada jung jugaaa yaa hehe
ReplyDeletemau dong gabung juga di wwf *siapa gue eh* lol
wahahaha, gue kira ini wwf nya wwf yang united nations punya. Yang ngurusin binatang2 di dunia gitu, ternyata nama kelompok temen. bisaan aja :)
ReplyDeleteseru ya, travelling bareng temen sejati ke kota seperti solo.
Halo, Mbak Tantri Kotak. Baca laporan perjalanan ini jadi pengin masuk WWF lagi. Ah, tapi nggak jadi ah. Takut gak seru. :(
ReplyDeleteEh iya, di dalam kereta mainan werewolf juga, ndak, kira-kira?
ada. semua ada yang kamu mau.
DeleteKeretanya telat...kapan ya kereta bisa datang nggak pakai telat :D
ReplyDeleteEalaahh WWF nya ternyata...seruuu
Heh! Tulisannya menggebu2 sekali. Semoga temu berikutnya gue bisa ikutan. :))
ReplyDelete*komen ini dibuat sambil dengerin khutbah jumat*
ReplyDeleteSeperti membaca cerpen. Ben itu nama cafenya apa? Bole lah sebagai referensi mengingat bulan depan Abang ke Solo.