Sunday, 12 February 2017

Hadiah Tamasya Perusahaan WWF

Jika diibaratkan perusahaan, maka permainan yang ada di telegram bernama werewolf itu mungkin akan saya beri nama Perusahaan World Werewolf Federation. Entah ada angin apa tiba-tiba saya MERENCANAKAN PERJALANAN KE SOLO BERSAMA TIM WWF. Sengaja saya capslok biar yang mengira bahwa saya dan teman-teman yang belagak teman itu enggak ngikutin mereka pacaran. Hehe.

Sebentar, jangan berharap postingan kali ini akan seperti tulisan yang kamu baca pada postingan sebelumnya atau sesudah postingan ini, ya. Karena ini akan sangat berbeda. Sekian pemberitahuannya, jika suka lanjutkan membaca, jika tidak silakan close tab, jika penasaran sakit hati tanggung sendiri dan jangan lupa bergumam sesukamu.

Ya, karena makin sayang dengan keluarga WWF ini, saya inisiatif untuk membuat perjalanan ala werewolf dan terpilihlah bulan November sesuai kesepakatan bersama. Dengan alasan saya enggak mau kekeluargaan ini hanya sampai sebatas dunia maya. Biar bener-bener travelling pikiran dan hati.

Dimulai dengan ketidaksengajaan karena Jaimbum mau main ke Solo dan saya menyarankan agar pergi tanggal sekian karena saya juga mau ke Solo. Lalu secara pribadi saya mengajak Haris, Yoga, Tiwi, Wadimor, Cumis, Mamad, Uda, Mia, Agia, Dian dan beberapa keluarga werewolf dan mantan keluarga werewolf untuk ikut perjalanan yang NANTINYA MENYENANGKAN (eh, mantan bukan sih? Mantan keluarga mungkin, apa mantan pacar?). Setelah kesepakatan yang sengit, maka yang akan mengikuti perjalanan ke Solo terbagi menjadi 5 kota. Jaimbum dari Malang, saya dari Planet Namec, Tiwi dari Jakarta, Mia dari Depok dan Haris dari Cilegon.

Maka disinilah perusahaan World Werewolf Federation dimulai…


Maaf saya harus menyebut diri saya sebagai atasan, meskipun saya tahu pencetus bermain game werewolf di telegram ini, tapi kali ini Haris saya lengserkan. Saya memesan semua tiket untuk Tiwi, Yoga, Haris dan Mia, termasuk untuk tiket saya. Meeting point telah saya tentukan dengan tingkat kekuasaan yang saya punya, yakni di Stasiun Pasar Senen. Haris dengan segala dramanya menuju Stasiun Pasar Senen, Mia pun begitu, begitu juga saya. Saya lebih memilih untuk berpisah diri dengan mereka setelah tiket yang dicetak oleh yoga diberikan pada saya. Ya, saya enggan berjalan dengan orang yang belagak teman. Hehe. Untungnya antek-antek saya bisa menjaga rahasia juga. Sungguh antek-antek yang sangat diandalkan. Ingat perusahaan, ya. Saya atasan dan saya punya antek-antek. Sekian.

Kereta telat datang, seperti halnya kamu yang panik kalau haidmu tidak lancar. Saat kereta datang, saya memilih untuk lewat pintu belakang agar lebih cepat sampai pada tempat duduk saya. Oh, saya sudah sering melakukan perjalanan menggunakan kereta tentu saya hampir hafal dengan posisi tempat duduk yang nantinya saya akan tempati.

Saya menaruh tas di bagasi atas dengan santai, lalu duduk, dan menyiapkan kabel colokan yang lebih banyak. Sungguh atasan yang mulia dan baik hati karena memperhatikan jika baterai handphone antek-antek habis selama perjalanan. Anggap saja perjalanan perusahaan World Werewolf Federation ini bagian dari hadiah tamasya karena sudah berkerja dengan keras untuk membangun sebuah keluarga baru di telegram wwf. Selama perjalanan saya berusaha menahan nangis. Nangis bukan karena diomongi atau dibully, tapi nangis karena saya bahagia bisa bertemu keluarga baru yang sudah susah payah sudah dibangun lalu dirusak oleh yang belagak teman sehingga kehilangan satu keluarga. Menyedihkan. Tragis.

Tapi perjalanan terus dilanjutkan hingga
1…
2…
3…

Kereta berjalan mengikuti alur rel dari stasiun Pasar Senen hingga ke Solo Jebres. Dini hari saya dan antek-antek saya tiba di Solo. Meeting point kedua di Stasiun Solo Jebres. Di dalam stasiun saya sudah menunggu keluarga lainnya yang memang domisili Solo. Selama menunggu saya dan Mia menggelinjang melihat seragam masinis yang sengaja turun dari kereta entah ada apa gerangan. Bolak balik menoleh ke arah kami (saya dan Mia) seperti enggan untuk pergi.

Hana dan Ilham sudah tiba di Stasiun. Mata saya langsung tertuju pada wanita yang dasteran dan make up. Iya Hana. She’s mine… aku lega bertemu dengan Hana. Tanpa pikir panjang, saya langsung mengajak Mia dan Hana bonceng tiga agar segera sampai di kos-an. Sedangkan Haris dan Yoga terakhir mendengar kabar mereka mencari penginapan. Saya meninggalkan kedua antek-antek saya di sana karena kami beda jenis kelamin. Kalau saja Haris dan Yoga berkelamin perempuan mungkin akan ikutan menginap tempat Hana, tapi buat apa? Mereka sudah susah payah untuk menahan airmata yang tumpah. Kalau mereka ikutan menginap bersama saya dan 3 antek saya serta Jaimbum yang sudah berada di tempat tidur Hana, maka akan sangat tidak masuk akal. Apalagi obrolan yang saya dan antek-antek saya lakukan enggak bermutu dan berisik. Gitu. Kalau berisik kenapa ikut ya? Oh, lupa Haris kan mau quality time sama Yoga jadi wajar saja mereka tetep ikut.

Setelah mendapat kabar mengenai Haris dan Yoga yang sudah mendapat penginapan, akhirnya saya, Mia, Jaimbum dan Hana bersiap untuk tidur. Tentunya kami sudah mandi. Sudah sangat mandi. Kami tidur terlelap hingga pagi. Enggak sempat bercerita tentang apa yang diresahkan oleh Yoga dan Haris. Duh. Sayang sekali meleset, coba lagi besok.

Siang itu, perusahaan World Werewolf Federation bertemu. Meeting point ketiga di kos Hana. Seluruh karyawan dari Perusahan World Werewolf Federation berkumpul. Saya sebagai atasan, Jaimbum sebagai pajangan di sudut kamar, Haris sebagai pengamat, Hana sebagai designer, Mia sebagai satpam yang mengenakan pakaian hansip, Yoga sebagai penulis dan selalu menyajikan es krim. Ditambah dengan Jung sebagai pembicara SEO dan Justin sebagai kolektor buku. Lengkap sudah perusahaan World Werewolf Federation ini. Dan disinilah awal mula pekerjaan dimulai.

Saya menyarankan untuk videocall dengan Icha salah satu keluarga wwf yang berada di Samarinda. Ternyata Icha sedang bersama Ira yang mana juga keluarga wwf dari Samarinda. Setelah berpose ala Yam Apiser dan pose bibir monyong Icha, kami screenshoot dan kami tertawa. Sungguh perusahaan yang membanggakan. Tidak hanya sampai di sana. Mamad Karburator juga tak kalah. Keluarga wwf dari Banjarmasin ini juga tidak melewatkan momen tersebut. Ditambah dengan Uda keluarga wwf dari Bukittinggi. Lengkap sudah. Lengkap sudah pekerjaan kali ini.


Jung dan Justin pamit pulang lebih dulu karena harus mengurus pekerjaan lainnya. Sedangkan karyawan, eh, antek-antek maksudnya, masih berada di kos Hana. Kami melakukan sekelumit perbincangan hingga tertawa yang mana tidak bermutu dan berisik hingga akhirnya menemukan sebuah kepastian untuk makan malam di tempat makan yang kebetulan tidak begitu jauh dari kos Hana dan bercengkrama di sebuah cafe hits Solo yang juga enggak jauh dari Kos Hana. Semuanya serba enggak jauh dari Kos Hana. Enggak peduli gimana jauhnya dari tempat tinggal Haris dan Yoga.


Lagi, saya dan antek-antek saya selalu berisik dan berbicara enggak bermutu, tapi kami bahagia. Kami tidak menutupi kebahagian kami. Tidak sama sekali. Kami bertemu dengan tujuan untuk membangun keluarga baru memang, bukan pasangan baru. Kalau mau sama pasangan baru saya bisa suruh antek-antek saya untuk mengambil jadwal lain. Jangan menyamakan jadwal hadiah tamasya ini yang mana sudah disusun sebelum kamu masuk dan mengerecoki semuanya. Hiks. Kalau kata Mamad : qucedila.

Malam sudah larut, saya memutuskan untuk menghentikan gumulan kami dan dilanjut esok. Saya, Jaimbum, Mia dan Tiwi pulang ke kos Hana. Kebetulan Hana lagi sibuk nggarap skripsi, jadi dia meninggalkan kos-annya untuk saya dan antek-antek. Sementara Haris, Yoga dan Ilham? Ah, masa bodo. Mereka laki-laki, saya tidak perlu khawatir perihal tidurnya bagaimana. Kecuali kalau mereka bertiga sibuk bergandeng tangan kemudian ditinggal tidur dan kebingungan. Baru saya peduli. Lain cerita di kos Hana, saya dan antek-antek lebih memilih tertawa sejenak kemudian tanpa disadari tertidur pulas. Entah siapa duluan yang tidur. Yang jelas satu tempat tidur sama Mia enak, langsing, enggak kayak Jaimbum. Tempat tidur Hana sampai ambles ditidurin Jaimbum.

Pagi-nya saya dan antek-antek serta yang belagak menjadi antek-antek pergi untuk sarapan dan berkeliling di Pasar Klewer. Sebelum pergi, saya memastikan dulu jadwal kami. Setelah dari Pasar Klewer kemana. Mereka jawab enggak tahu dan katanya mendingan nunggu ka Hana. OKE BAIKLAH. SAYA AMBIL KESIMPULAN UNTUK pergi dengan teman saya. Teman yang sudah membantu selama saya melakukan perjalanan di kota lain, antek-antek saya pun setuju, syukur alhamdulillah, pertemuan saya dengan teman di ridhoi oleh antek-antek. Iya, saya enggak mau disebut kacang lupa kulitnya. Setelah senang-senang selama melakukan travelling pas singgah di kotanya malah enggak mau nemuin. Jadi, saya putuskan untuk memperpanjang silahtuhrahmi. MEMPERPANJANG SILAHTUHRAHMI. Sengaja saya ulang. Biar yang belagak menjadi antek-antek saya itu tau. Hehehe. Lagi pula saya memang sudah mengatakannya sejak awal secara benar tanpa kepalsuan bahwa akan menemui teman saya, jadi saya tidak perlu membuat cerita palsu untuk menarik simpatik dari antek-antek. Sesuai kesepakatan diawal dengan para antek-antek saya akan kembali paling lambat jam 6 sore. Magrib lah. Dan saya memenuhi permintaan para antek-antek saya. Tentunya saya mau dinilai sebagai orang yang tepat janji, apalagi sama antek-antek saya yang sudah loyal begitu.

Malam itu Solo Hujan. Kemudian saya, Haris, Hana, Jaimbum, Mia, dan Yoga makan malam dan melanjutkan bergumul enggak bermutu dan berisik di cafe hits solo yang malam sebelumnya sudah kami singgahi. Mia akan pulang malam itu dengan jam kereta tengah malam. Mia sedih. Sedih karena tujuannya ke Solo untuk menambah keluarga baru malah menjadi sakit hati dengan adanya yang mengutuk. Hiks. Mengutuk. Padahal Mia cuma mengamati pola dan ya pola-nya kebaca. Jangan sedih Mia. Biarin aja voice note itu dikira suara ku. Biarkan aja. Nanti kita menunggu kabar baik darinya 2 tahun lagi. Setelah mengantar Mia ke Stasiun kami semua kembali ke kos Hana. Bercerita tentang apa-apa yang mengganjal. Nah, pada malam ini baru kami lebih kalem. Iya lebih kalem ngebahas kamu :)


Hingga akhirnya Yoga dan Haris kebingungan untuk pulang ke penginapannya. Dengan baik hati Hana dan Jaim mengantarkannya. Dan sepulangnya antek-antek saya (Jaim dan Hana) mereka bercerita dengan semangat kemerdekaan yang berapi-api. Katanya abis menonton drama korea tapi ini versi njijiki. Wogh. Saya jadi penasaran bagaimana raut wajah mereka menyaksikan drama kolosal itu. Eh bukan kolosal deng, ya. Hahaha.

Ngomong-ngomong saya jadi mual, kalau kata Hana asam lambung jadi naik. Iya, saya mual untuk membaca tulisan yang penuh kepalsuan. Kepalsuan untuk menarik pasangan melalui rasa simpatik, eh, peminat maksudnya. Sungguh menyedihkan. Kamu sebagai seseorang yang suka menulis bahkan sering menulis tau mana tulisan yang ditulis menggunakan hati, ditulis sambal menitihkan air mata, dan tulisan yang dibuat sampai kamu tersenyum-senyum. Bahkan marah apalagi kesal. Menurut kamu, tulisanku ini palsu apa enggak? Kalian mau baca tulisan palsu antek-antek ku yang lain juga? Saya paling terakhir menulisan tentang perjalanan WWF ke Solo ini. Mengingat dateline di dunia nyata banyak sekali. Sampai enggak sempet mikirin kalian. Ngapain juga saya mikirin kalian yang kata Icha kayak anak SMP baru bergumul. Saya dan antek-antek saya enggak kalah kok. Enggak sama sekali. Kami hanya membiarkan kamu menang. Menang dari segala kepalsuan yang dibuat. Saya belum puas dengan kekeluargaan ini, mari kita agendakan lagi perjalanan dari perusahaan World Werewolf Federation.
Sekian.

Ingin membaca perusahaan World Werewolf Federation versi lainnya?
Youtube Benaaa : 


Planet Namec,
9 Febuari 2017
Kesayangan Kamu.

Pssstt : Foto dari Mia.

29 comments:

  1. Waaah pasti seru tamasyanya.. penuh tawa, suka, duka. Pasti berharga banget jalan-jalannya. Semoga kalo punya kesempatan ketemu lagi bisa lebih banyak personil yang hadir. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mampir lagi sambil nunggu cerita seru hasil piknik barengnya dengan perusahaan WWF nya....sekalian nunggu di BW in balik nggak oleh admin yang ngelola blog keren ini?

      Delete
    2. ku kunjungi, tapi nggak ku komentar, karena kolomnya disqas.

      Delete
  2. Seru nih dapat hadiah jalan-jalan. Ikutan dong di WWF itu. Hehe

    ReplyDelete
  3. Habis baca ini jadi pengin lanjutin lagi. Astagfirullah ketunda terus.

    BAHAHAHA. Di malam terakhir itu, gue yang dianterin Hana malah nyasar euy. Kacau-kacau. :(

    ReplyDelete
  4. BANGSAT! BELAGAK ANTEK-ANTEK ANJER.

    KACAW BANGET SIH INI KAK BEN. Aku sampe udah gatau mau ngomong apa lagi...

    Yang jelas apapun yang aku lakukan seperti keberanian kemaren dalam berhitung...

    1...
    2...
    3...
    Eh udah 4 ya...
    lebih bahkan...

    Aku sama sekali tidak menertawakan cara berhitungnya sih. Tapi aku ngakak guling-guling. Pertanyaan sederhana yang murni dari aku sendiri itu bisa menjadi jawaban yang serumit ini.

    Ngomong opo tho kui?

    Yang penting mah Yayasan Bena Peduli dapet donatur lebih banyak nantinya. Dan perusahaan WWF ini bakal jadi lebih besar lagi.

    ReplyDelete
  5. Membaca ceritanya seperti membayangkan kamu bercerita langsung di depan saya. Gereget banget yaah sama yang belagak teman itu. Huuuh.

    ReplyDelete
  6. Hell yeah! Finally, you post your own version of wwf goes to solo. Hell yeah! Yeah!
    Kangen kalian. The unforgetable moment di lattetude cafe, the broken hearted moment is ketika ku pulang, ditemani hujan dan dikira aku kebanyakan quality time. Hell yeah!
    Dammmmnnnn, i miss you gaes. Kangen kasur ambles wakakakakak. Emberan ya cyinnn, badan eyke singset, langsing, insyaAllah hatinya juga baik. memberikan ceria bukan kepahitan cerita. Percayalah, kau juga perlu melihat dunia dari sisi lainnya, bukan dari kepedihanmu saja.
    Mari rencanakan trip selanjutnya. Eits, kumpulin uang dulu, cariin event yang bayarannya 3juta hahahahahah
    Biarkan suaraku mirip ka bena, yang jelas itu suara hatiku terdalam.
    With love,
    Hati yang tersakiti namun bukan yang paling hina apalagi berpura-pura memasang muka beton.

    ReplyDelete
  7. Saya mau qtime sama Yoga? Wqwq. Yang bener aje!

    Ehehe. Perusahaan dalam bidang apa ni kalo bole tau. Tapi lucu juga ya pas di stasiun, kamu bilang "She's mine" ke Hana. Udah kayak digital love aja L! Terus dasteran dan make up disebut lagi. Yang udah disebutin berkali-kali di pos Yoga dans saya. Ngahahahaha!

    Kita bakal kayak gini terus kan? Sampai 2 tahun lagi? Dan seterusnya?

    ReplyDelete
  8. Ih parah jalan2 nggak ngajak..
    Gue pernah deh gabung wwf ini pas awall bangett hahahaha.. Cuma udah twrlanjut ketemu grup ww lainn. Keren kalian ketemuannya

    ReplyDelete
  9. Next ! Aku bisa Kali diajak...Hehehe, kemanapun kamu pergih !

    ReplyDelete
  10. Asik yah kumpul2 sama orang yg sebelumnya cuma nongkrong di dunia Maya. Sayang sekali gue gak ikut, bentrok sama kerjaan euy. #AnggepAjaAlasan.

    Btw, si Yoga pas di kereta mabok gak, Ben?

    ReplyDelete
  11. Mbaak kamu orang jowo thooooooooooo

    jadi.. grupnya ini masih ada kan ka ben?

    Demi apaa aku baca blog ini sambil liat video 35 menit wkakakaka nunggu jalanan jakarta ga macet lagi.
    Asiiiiiiiiiiiiiik bgt yah kopdar dari beberapa tempat gitu.

    eh tapi aku penasaran. "Siapa kah kamu?" yang di maksud bena wkwk

    ReplyDelete
  12. karena di prolognya sudah ditawarkan jika suka lanjutkan membaca, jika tidak silakan close tab, jika penasaran sakit hati tanggung sendiri dan jangan lupa bergumam sesukamu, maka scroll ke bawah jauh banget (artinya tulisannya puanjang banget), ya udah langsung ajah komentar sambil kopas prolognya secuil...gituh deh

    ReplyDelete
  13. BAJINGAN TENGIK. BIJI SELENGEK. HMM BENA BENA...

    Kemaren ku mau langsung komen, tapi ku ngakak nggak berhenti-henti sampe rahang mau rengat. HAHAHAAHAHAHA. Hitungan 1 2 3-nya itu lho! Telek kuda banget sik! Dan she's mine..... AAAAAAH KU TERHARU SAMPE AIRMATA INGIN TUMPAH, Mak Ben. :')

    Btw ini tulus banget postingannya. Tulus sayang sama perusahaan WWF. MAK BEN ADALAH ANTEK DEVELOPERS! ANTEK DEVELOPERS! SEKALI LAGI..... ANTEK DEVELOPERS! SEJAHTERAKAN HIDUP ANTEK-ANTEK! Ya ampun.... aku merasa jadi pendosa banget ngetik begituan. Kayak hatersnya Ahok :(((

    ReplyDelete
  14. "(Jaim dan Hana) mereka bercerita dengan semangat kemerdekaan yang berapi-api".

    aku salah baca jadi bercinta, yaawwoohh lupa pake kacamata pas baca.

    seruuu kak benaa tamasyaa, kapan tamasya lagi aku gabung pankapan. tapi kalo tammasyanya ke denpasar hehehe :`)

    ReplyDelete
  15. Ini seruuu. Baca di tulisan orang-orang lain jadi kayak nonton sinetron yang jeritan hatinya kedengeran sampe keluar2. :))

    Main2 lagi dong! Nanti gue nebeng ben. \:p/

    ReplyDelete
  16. baru baca dan sungguh tulisannya penuh sesuatu yang tersirat haha. btw sebel banget kenapa sih aku nggak diajak padahal kan mau seseruan gitu huh!

    ReplyDelete
  17. wedannnnn ini pas nih jadi film Box opis,,, saingan sama FBI, dan Antek Antek lainnya

    ReplyDelete
  18. buset gue kira awalanya wwf yang organisasi bawahan pbb itu hahahaq wah ternyata dirimu seorang vlogger jugaaa,,,, dan ada jung jugaaa yaa hehe

    mau dong gabung juga di wwf *siapa gue eh* lol

    ReplyDelete
  19. wahahaha, gue kira ini wwf nya wwf yang united nations punya. Yang ngurusin binatang2 di dunia gitu, ternyata nama kelompok temen. bisaan aja :)

    seru ya, travelling bareng temen sejati ke kota seperti solo.

    ReplyDelete
  20. Halo, Mbak Tantri Kotak. Baca laporan perjalanan ini jadi pengin masuk WWF lagi. Ah, tapi nggak jadi ah. Takut gak seru. :(

    Eh iya, di dalam kereta mainan werewolf juga, ndak, kira-kira?

    ReplyDelete
  21. Keretanya telat...kapan ya kereta bisa datang nggak pakai telat :D
    Ealaahh WWF nya ternyata...seruuu

    ReplyDelete
  22. Heh! Tulisannya menggebu2 sekali. Semoga temu berikutnya gue bisa ikutan. :))

    ReplyDelete
  23. *komen ini dibuat sambil dengerin khutbah jumat*

    Seperti membaca cerpen. Ben itu nama cafenya apa? Bole lah sebagai referensi mengingat bulan depan Abang ke Solo.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan kalau mau jadi kesayangan aku :) JANGAN PAKAI AKTIF LINK YA!
Jika ingin kasih sayang berlebih bisa ke benbenavita @ gmail . com