Makan memang bukan menjadi hal yang aneh untuk saya, terutama kamu. Semuanya butuh makan. Biasanya diajak makan di resto baru, tempat makan kesukaan, rumah makan baru, atau yang tempat makan biasanya. Dia selalu berfikir keras untuk tempat makan yang akan saya kunjungi. Katanya biar sekalian tak tulis di blog. Hahaha, padahal enggak setiap makanan saya review. Kadang-kadang ya, mau makan berdua normal sama dia. Tanpa perlu bawa kamera dan sibuk foto-foto sampai akhirnya kelaperan dan capek malah enggak sempet ngobrol. Entahlah, dia yang terbaik untuk urusan itinerary saat saya berada di dekatnya.
Hari itu, kami bertemu, rencananya mau foto produk endorse-an. Maaf riya, kadang riya juga butuh. Setelah selesai motret, kami pulang dan saya tidur, dia melanjutkan shalat Jum’at. Pulang dari shalat Jum’at, dia mengajak saya untuk ke Museum Benteng Vredeburg, malamnya kami malah di tempat makan langganan. Saat makan malam, dia menjelaskan itinerary keesokan harinya bersama saya secara detail termasuk jam dan tempat yang akan dikunjungi, tapi saya menolak dan mengatakan ingin melakukan hal sederhana secara bersama-sama. Dia terdiam dan saya tersenyum. Sepanjang perjalanan mengantar ke rumah dia pun juga diam.
Lalu, keesokan harinya, dia mengajak saya bermain ke Mbok Jajan. Kami berdua tersenyum, tertawa lepas ketika melihat berbagai mainan dan makanan tahun 90an. Kami jadi punya bahan cerita dan mengenang masa lalu saat masih kanak-kanak. Hehehe. Setelah selesai bernostalgia, kami makan makanan aneh dan kembali ke rumah. Bercerita panjang lebar mengenai masa depan dan cerita tentang kegundahan hati. Sungguh hari yang biasa tapi terasa luar biasa. Tapi, menjelang sore, dia menyuruh saya untuk bersiap-siap dan berpakaian formal. Katanya mau ngajak makan.
Kami makan malam bersama di salah satu hotel kenamaan di daerah Yogyakarta, menu buffet yang disediakan oleh Swiss Cafe Restaurant dari Swiss-BelHotel Yogyakarta bulan Maret ini adalah Asian Food. Setiap hari menunya selalu berbeda, tapi tetap dalam konsep Asian Food. Malam itu, kami kebagian menu dari Malaysia. Woagh!
Makanan pertama yang saya pilih ada buah. Iya, saya selalu mencerna buah terlebih dahulu baru setelahnya makanan berat dan berat lainnya. Kemudian saya mencicipi Penang Laksa, tidak begitu jauh berbeda pada laksa umumnya. Di dalam mangkuk Penang Laksa saya berisi mie kuning, tauge, potongan cabe merah besar, potongan telur, irisan buah nanas, potongan tahu goreng, irisan timun, irisan daun bawang. Dan rasa kuahnya kental seperti rasa kari, tapi bukan kari, ya. Saya sih suka sama mie kuning dari Penang Laksa ini karena enak dan lembut gitu di dalam mulut, beda dari laksa pada umumnya gitu. Banyak hal yang membedakan dari Penang Laksa dengan laksa yang pernah saya cicipi sebelumnya, namun yang terlihat sekali adalah di nanas dan kuahnya, serta potongan tahu gorengnya.
Makanan ketiga saya lanjutkan adalah Malaysian Soup Daging. Hampir mirip seperti sup daging atau sop buntut, namun yang membedakan adalah di kuah. Kalau kuah sop buntut penuh dengan minyak dari lemak yang ada di buntut, kamu punya buntut? Kemudian kalau sup daging biasanya ada campuran cengkehnya. Di Malaysian Soup ini tidak terasa si cengkeh dan di dalam mangkuk terdapat potongan wortel, potongan kentang, daging, irisan seledri dan saya sempat menambahkan irisan daun bawang. Sayangnya, kentang dan wortel ini terlalu empuk, jadi nilai vitaminnya hilang. Mungkin karena pemanasnya dinyalakan terus menerus kali ya. Overall, Malaysian Soup Daging ini enak byanget!
Terus saya mengambil menu buffet, ada banyak varian, tapi yang berhasil menggoda lidah saya adalah sambal goreng kentang, sambal udang, cumi masak pedas. Saya termasuk jarang mengambil nasi untuk menu di buffet ini, biasanya saya lebih memilih jagung atau kentang sebagai pengganti dari karbohidratnya. Kentang yang ada di sambal goreng kentang terasa empuk sekali, mudah menelannya, rasa pedasnya juga standar, sesuai dengan kepedesan tingkat orang Indonesia. Sedangkan untuk sambal udang, udanngnya yang besar, jadi terasa sepoh, tapi karena dicampur dan dimasak bersamaan dengan sambal, jadi lebih dominan rasa pedasnya. Untuk cumi masak pedas, potongan cuminya dibuat panjang, kemudian kuah pedas dari cumi ini enak byanget! Saya suka sekali. Untuk karbonya, saya mengambil menambahkan jagung yang ada di salad, tapi sudah tercampur dengan potongan buncis dan kacang polong.
Saya memilih pudding mutiara sebagai dessert. Bentuk pudingnya sederhana, persegi dan terdapat hiasan daun mint di atasnya. Rasanya pudding hanya saja dibagian bawahnya terdapat mutiaranya. Tidak terlalu manis juga, jadi rasanya pas sebagai dessert.
Dessert tambahan, ya! Bukan Benaaa namanya kalau enggak nambah. Hahaha. Sebenernya ada cendol dan bubur mutiara, saya mencicipi cendol dari pasangan makan malam rasanya enak. Santannya terasa sekali, tapi smooth dimulut. Jadi saya menyukai si cendol. Lalu saya mengambil temennya si cendol. Entah apa namanya, didalam gelasnya terdapat mutiara, cendol, alpukat, nata de coco, nangka, kacang merah, jagung serut. Ini apa namanya? Tapi, sayangnya air yang di dalam gelas ini bukan santan, melainkan susu. Saya enggak suka susu. Hiks.
Kalau kamu mau makan malam sama pasangan atau keluarga juga bisa, lho. Jangan lupa untuk reservasi terlebih dahulu, agar mereka menyiapkan yang special buat kamu. Terus berapa makan malam di sana, Ben? Hahaha. Untuk weekend (Sabtu) Rp 250 ribu, sedangkan untuk Rabu Rp 150 ribu. Kalau saya datang pas lagi temanya Malaysian Food, siapa tahu besok pas kamu datang menunya berubah jadi Maroko Food, Indian Food, atau Chinese Food. Temanya selalu mereka update di instagram, kok.
Ngomong-ngomong, semua porsi pada gambar diatas adalah menu yang saya makan, kalau tidak percaya monggo lihat youtube saya. Hahaha.
Planet Namec,
29 Maret 2017
Kesayangan Kamu
Waaah kalo aku dtg dan lg serve malaysian food, bisa2 kebawa nostalgia pas msh kuliah di sana :D. Penang laksa, sayNgnya ga disajiin karipap ya mba :D, itu sejenis kue bntuknya mirip pastel tp isiannya lbh rempah :). Aku suka bgt itu.. Kapan2 mw nyobain ah k swiss bell
ReplyDeleteku capek liat kamu makannya ngebut wkwkwkwk...
ReplyDelete