Kamu termasuk orang yang suka menggali informasi mengenai mitos-mitos dari gunung yang hendak kamu ndaki enggak sih? Lazimnya selesai melakukan pendakian gunung, kita pasti cerita mengenai tragedi apa saja yang dialami selama di gunung, bukan?
Belakangan ini sudah banyak sekali pendaki gunung yang berlalu lalang di gunung. Gunung sudah bukan lagi tempat melepas penat dari segala hiruk pikuk kota dan ketegangan otot kepala karena terlalu keras berpikir. Ibaratnya gunung sudah menjadi salah satu destinasi pilihan, bahkan sudah masuk wishlist, ya, sah-sah saja sih memang. Hm, belum lama ini saya naik Gunung Gede dengan travelmate saya, tujuan naik gunung sih melatih fisik untuk pendakian berikutnya yang akan kami tuju (konon gunung yang menjadi pilihan kami cukup sulit rintangannya). Oleh karena itu, Gunung Gede menjadi pilihan. Melalui jalur Putri – Cibodas, saya bertemu banyak sekali pendaki. Percaya enggak percaya sekarang Gunung Gede macet. Iya macet karena orang-orangnya berhenti di tengah jalur untuk beristirahat. Sama halnya seperti Gunung Ungaran yang berada di Semarang, gunung ini juga dipenuhi oleh yang katanya pendaki. Hehehe. Lain gunung lain lagi fakta dan mitosnya. Gunung Argopuro misalnya, salah satu jalur terpanjang di pulau Jawa atau Gunung Arjuno dan Welirang, kemudian Gunung Agung, Gunung Raung? Apapun gunung yang kamu daki pastinya akan banyak mitos-mitos berseliweran, tapi bagaimana kalo digeneralisir lebih dalam?
Mitos
Tidak boleh
meludah, mengeluh, dan membuang sampah sembarangan.
Fakta
Enggak usah
jauh-jauh ke Gunung kalau cuma mau nemuin mitos begitu, keluar rumah saja sudah
pasti dapat mitos demikian. Apa untungnya juga buang sampah sembarangan di
gunung? Emangnya belum puas buang sampah secara sembarang di kota? Kalau mengeluh
pun enggak usah naik gunung, tidur aja sayang di rumah. Di jamin keluhanmu
hilang seketika.
Mitos
Enggak boleh
petik apapun
Fakta
Tetangga samping
rumah punya belimbing kalau kamu peting sembarangan ngomel-ngomel, enggak? Kalau
iya jawabannya sama berarti. Seperti yang Ka Syaehu bilang ke saya “jangan
ambil apapun kecuali gambar, jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, jangan
membunuh apapun kecuali waktu.” Itu semua benar adanya, jadi tanamkan pola
pikir tersebut dalam diri ketika melakukan pendakian gunung.
Mitos
Tidak mengganggu
atau mengusik binatang
Fakta
Seperti hal-nya
manusia, binatang saja enggan diusik keberadaannya. Biasanya aka nada beberapa
hewan yang siap menuntunmu selama perjalanan, ada juga yang menjagamu selama
perjalanan. Itulah mengapa kita enggak boleh saling mengganggu ciptaan makhluk
hidup. Seperti halnya di gunung Arjuno dan Welirng terdapat hewan kijang yang
bisa menuntunmu entah kemana, kemudian burung jalak yang terdapat di gunung
Lawu, serta burung pipit di Gunung Argopuro dan masih banyak lagi.
Itulah beberapa
mitos dan fakta dari sekian banyak mitos dan fakta mengenai pendakian gunung. Sebenarnya
beberapa waktu lalu Backpacker Jakarta mengadakan acara mengenai “membongkar
mitos dan fakta” namun entah kenapa yang dibahas bukan mengacu pada tema
tersebut, melainkan lebih ke personal perjalanan salah satu narasumber yang
hilang kemudian survive di Gunung Rinjani. Sangat disayangkan sih. Hehehe.
Mungkin kamu
punya tambahan mitos atau fakta seputar pendakian gunung? Silakan tambahkan di
kolom komentar supaya kita bisa saling berbagi :3
Planet Namec,
22 Agustus 2017
Kesayangan
Kamu.
**
Jatuhnya jadi semacam hukum alam gitu kan ya, Ben? Ya, emang bukan mitos itu mah emang fakta. Hahaha.
ReplyDeleteKalau soal mitos, karena gue pernah baca buku 5cm dan tonton filmnya, palingan yang mendaki di Tanjakan Cinta, Semeru itu jangan nengok ke belakang. XD
Belum pernah nih naik gunung beneran, takut gak kuat pikirannya... Kapan2 ajak donk... Heheh
ReplyDeleteMungkin gegara film 5 cm itu ya, naik gunung jadi salah satu hobi yang makin merajalela dikalangan muda-mudi hits. Dan aku kaya e termasuk yang teracuni ddengan film itu XD
ReplyDeleteIni nih, katanya kalau naik gunung ngga boleh bilang cape, kesel, atau semacamnya. Nanti takutnya malah ngga bakal kuat sampai puncak. Ya, bener juga sih ya? Kalau cuma ngelah-ngeluh doang kagak jalan, juga ngga bakal sampai puncak :3 *hmmm, manusiaaaa-manusiaaa
Ada mitos2 yg sebenernya jika diartikan secara logis emang bener ya, cuma kebanyakan orang selalu menganggap mitos dengan hal mistis. :)
ReplyDeleteBagus.
Aku sih belum pernah naik Gunung. Jadi tidak tahu tentang Mitos atau Fakta, Mbak.
ReplyDeletenaik gunung deh, nanti bakalan tau. hahahahaha.
DeleteGak tau ini mitos atau apa ya. Setelah baca postingan ini, tiba-tiba jadi ingat pas solo trekking ke Annapurna Base Camp di Himalaya Nepal, ada satu point dimana mulai dari situ sampai ke ABC kita dilarang membawa atau mengkonsumsi bahan makanan apapun yang mengandung daging (protein hewani). Cuma dikasih tau aja, katanya kalau berani melanggar bisa 'mengundang' hal-hal yang tidak diinginkan.
ReplyDeleteWOGHHH. SOLO TREKING KE ANNAPURA. KHAN MAENNNN...
Delete