Friday, 4 August 2017

Rumah Domes Teletubbies, Yogyakarta

Yogyakarta menjadi destinasi pertama saya untuk melakukan perjalanan panjang ini. Kereta melaju cepat dari Gambir menuju Tugu Yogyakarta dengan segala rasa penasaran dan was-was yang bergelut dalam hati. Setibanya di Yogyakarta, Rini telah menunggu dan kami siap untuk melakukan perjalanan.

rumah dome

Rumah Teletubbies menjadi pilihan destinasi pertama saya selesai sarapan Sop Pak Min di Jalan Wonosari. Sepanjang perjalanan saya dan Rini terus bercerita tanpa henti. Mendengar Rini berceloteh seperti sedang mengadu pada kakaknya. Obrolan panjang kami tak terasa saking jauhnya perjalanan Kota Yogya hingga ke Piyungan.

“Rumah Dome Teletubbies, Kak Ben” begitu kata Rini.
Apapun namanya, saya penasaran dengan struktur bangunan rumah domes ini. Rumah yang dibangun untuk korban bencana gempa tahun 2006 lalu. Ya, 2006 lalu seperti yang khalayak ketahui Yogyakarta diguncang gempa 5 skala ricther lebih. Hampir separuh Yogya porak poranda. Tahun itu, saya langsung sigap menghubungi Mbah Uti untuk tahu kondisi terkininya, sedangkan Mama membawa mobil untuk memberikan segala kebutuhan Mbah Uti dari Namec ke Yogya. Mbah uti panik sambal bilang enggak apa-apa. Alhasil, tempat tinggal Mbah Uti rubuh setengah.

Kembali ke rumah domes teletubbies. Ingat tontonan kamu setiap jam 10 pagi dan 5 sore di layer TV? Terus disuapin sama Ibu tapi nolak karena lagi asik bersenandung mengikuti lagunya? Ya. Sampai sekarang saya masih punya boneka Poo itu. Rumah domes ini katanya diberikan oleh salah satu lembaga masyarakat non-pemerintah dan Domes for The World Foundation dengan memberikan bantuan berupa rumah domes yang kini menjadi desa wisata. Rumah domes dirancang seperti setengah lingkaran memang supaya tahan terhadap guncangan. Di Jepang sepertinya sudah terealisasi, tapi membangun rumah menggunakan bambu.

yogyakarta

teletubbies

Saat saya memarkirkan kendaraan, pandangan saya langsung tertuju dengan rumah teletubbies yang berwarna-warni ini. Kebetulan saat saya tiba, para warga sedang bergotong-royong mengecat beberapa rumah. Dengan membayar iuran sebesar Rp 5 ribu, kamu sudah dapat melihat seluruh rumah teletubbies tersebut. Kebetulan juga lagi ada acara yang diadakan oleh warga, entah imunisasi atau apa. Yang jelas banyak sekali anak kecil yang membawa balon.

Puas berkeliling di sekitar rumah domes, Rini mengajak saya untuk melihat rumah domes ini dari ketinggian. Ajakan Rini membuat saya semakin penasaran. Akhirnya saya iyakan. Dan benar saja, saking semangatnya kami salah jalan dan mau enggak mau tanya warga sekitar.

teletubbies

teletubbies

Akses menuju bukit melalui jalanan aspal dan cor-an dengan lebar jalur yang enggak seberapa itu. Jalur lika liku membuat Rini berpegangan erat. Mungkin Rini sambal membayangkan jalur Gunung Kidul kali ya.

Dengan membayar tiket masuk Rp 2000, kami sudah dapat naik ke gardu pandang untuk menikmati rumah domes dari ketinggian. Dan hasilnya? Ya, sempurna, lah.



Planet Namec,
19 Juli 2017
Kesayangan Kamu.

20 comments:

  1. Gue kira rumah teletubiesnya disewain

    ReplyDelete
  2. Di rumah Teletubbies ga ada wisata kuliner Ben? Salut juga mereka rajin dan kompak maintenance lingkungan mereka sebdiri

    ReplyDelete
  3. Ini masih dihuni nggak Kak Bena?

    ReplyDelete
  4. ini tempat penampungan korban bencana alam paling imut-imut yang pernah kulihat...

    ReplyDelete
  5. wiiih berkali-kali ke Jogja tapi belum sempet mampir ke Rumah Domes Telletubbies ini,jadi penasaran setinggi apa bentuk aslinya. noted buat next trip ke Jogja

    ReplyDelete
  6. Keren ih, ajak gwa sih ben kesana yuks.... Jogjaaaa

    ReplyDelete
  7. oooh... ini yang rumah tahan gempa itu yakk.. wah keren...

    ReplyDelete
  8. Sekilas mirip kaya rumah musuhnya Ucil di sinetron Tuyul dan mbak Yul ya, Beb. Wkwkkwkwk nanti ajak ke sini juga ya kalo ke Jogja!

    ReplyDelete
  9. jadi selain sebagai daya tarik wisata, itu dome ditempatin sama warga yah?
    kamu nyoba masuk gak ke salah satu rumahnya??

    ReplyDelete
  10. Rumah domesnya lucu ya. Itu dicat teletubies semua atau beda-beda, Ben?
    nanti kalo kita ke Jogja, ke sini gak?
    Semoga rumah domenya aman dan nyaman untuk warganya.

    ReplyDelete
  11. Lucuuuu, pengen ke sini kalo ke Jogja.

    ReplyDelete
  12. keren juga ini. kapan kapan km harus ajak saya kesana

    ReplyDelete
  13. Lucu banget rumahnya. Jadi inget rumah kecil yang dibangun oemerintah buat korban banjir di situbondo dulu... Yg rumahnya hanyut kena banjir bandang dibuatin. Mungkin ukurannya luasnua g beda jauh tp ini bentuknya unik... Kek rumah eskimo.....Di situbondo biasa aja. Ahahah

    ReplyDelete
  14. Luamayan lah dari Bantul nih, nginep disana sepertinya asik, suasananya cukup menarik dan itu foto dari atas menarik juga ya, Teh..

    ReplyDelete
  15. Unik banget! Kalau gak salah dulu rumah-rumah teletubbies ini masih belum dicat warna-warni gitu. Masih putih gitu lah. Kayaknya ini belum lama ya, jadi warna-warni. Tapi jadi makin caem.

    ReplyDelete
  16. Oh..kalo di aceh juga banyak rumah bantuan tahan gempa.. tp yg lucu begini gak ada...

    ReplyDelete
  17. dulu mah taunya ni rumah warna putih, sekarang udah warna-warni aja.
    kirain masuk kesini nggak bayar e, ternyata ada retribusi 5ribu rupiah? hmmm, bolehlah besok mampir misal pas mau pulan ke purworejo :D

    ReplyDelete
  18. Pas gempa Jogja, aku lagi mandi mau berangkat sekolah. Terus buru-buru keluar rumah lewat pintu belakang pake handuk sambil lari wkwkwk

    Kampung Pelangi udah banyak. Rumah Dome yang cuma ada di Jogja :)

    ReplyDelete
  19. rini ini siapa? bolehkah dia nanti menemani aku jalan-jalan di jogja nanti? :D

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar dengan baik dan sopan kalau mau jadi kesayangan aku :) JANGAN PAKAI AKTIF LINK YA!
Jika ingin kasih sayang berlebih bisa ke benbenavita @ gmail . com