Usai terombang-ambing
di laut, saatnya berpindah ke daratan untuk menikmati suguhan menarik dari
rangkaian acara Festival Lampung Krakatau, yakni Parade Budaya. Parade budaya
yang dimeriahkan langsung oleh warganet Lampung dan dihadiri oleh Bupati Lampung
semakin semarak dengan adanya beragam budaya yang turun langsung ke jalan.
Beberapa jalan protocol di Lampung ditutup tepat pukul
15.00 WIB, semua pengendara dialihkan melalui jalan alternative. Saya dan
rombongan diperbolehkan untuk melewati jalan yang sudah ditutup tersebut. Tinggal
sebut “bagian dari rombongan blogger dan media” sudah dibukakan oleh pak
polisi. Sungguh informasi yang bermanfaat bukan?
Tidak jauh dari
penginapan rombongan kami turun dari bus, beberapa dari kami memisahkan diri. Ada
yang langsung terjun ke jalan untuk menantikan pawai tersebut, ada yang memilih
ke hotel hanya sekedar mandi, ada yang makan terlebih dahulu. Lalu saya? Memilih
untuk ke hotel terlebih dahulu kemudian makan dan mandi. Mengingat saya lemah
sekali hingga mengeluarkan makanan langsung dari mulut saat berada di laut.
Merasa sangat
telat untuk menikmati pawai festival tersebut, saya segera bergegas sembari
berlari untuk mengabadikan berbagai momen yang tidak dapat diulang. Layaknya fotografer
handal, padahal mah apaan tahu deh. Saya sungguh sangat antusias ketika melihat
secara langsung Parade Budaya Lampung Krakatau Festival tersebut. Beragam budaya
mulai dari Banten, Lampung sendiri, hingga Bali turun ke jalan untuk
memeriahkan Parade Budaya Lampung tersebut. Mereka semua sangat antusias dan
semangat sekali dalam mengenakan pakaian adat mereka.
Sayangnya, saya
terlewat saat pembukaan Parade Budaya Lampung yang dibuka langsung dengan gajah
Lampung. Menurut teman-teman yang sempat mengabadikan momen bersama gajah
Lampung, gajah Lampung yang dihadirkan sungguh menarik hati dan sangat perlu
diabadikan hingga sayang untuk terlewatkan. Tapi itu tadi, saya lebih memilih
untuk makan dan mandi karena merasa sangat dekil, kucel, dan bau muntah.
Terlepas dari
itu semua, saya bahagia dan terharu melihat semua warga Lampung sangat bangga
dan cekatan dalam menampilkan budayanya, baik pemuda/I, bapak, ibu, hingga anak
kecil sekalipun. Mereka semua benar-benar membuat saya sangat terkesima.
Sekali lagi
terima kasih Genpi Lampung, Terima kasih Festival Lampung Krakatau, Terima
kasih Dinas Pariwisata Lampung karena saya telah diajak dalam mengabadikan
momen Lampung Krakatau Festival 2017 ini.
2 September
2017,
Burger King
Tebet
Kesayangan
Kamu.
**
Postingan ini berkerjasama dengan Genpi Lampung dan
Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung dalam rangka napak tilas meletusnya Gunung
Krakatau. Postingan di media social lainnya dapat dilihat pada hashtag
#LampungKrakatauFestival2017 #LampungKrakatauFestival #GenpiLampungWawai .