Sungguh beruntung
menjadi bagian dari peserta Lampung Krakatau Festival yang ke 27 di tahun 2017
ini. Padahal yang daftar banyak sekali. Segala bentuk drama sebelum berangkat
terjadi antara saya dan Kak Arief. Saat itu Ka Arief sungguh sangat menolong
saya. Kak Arief junjunganku lah pokoknya!
Sebelum
berangkat ke Bandara, saya disibukkan dengan 2 meeting dengan waktu yang bersamaan. Di Jakarta jika jadwal rapat
diatur secara bersamaan sudah pasti harus direlakan yang satunya, namun tidak
berlaku bagi saya. Hehe. Saya berhasil memenuhi 2 rapat secara bersamaan. Kemudian
saya dan Kak Arief berangkat bersama-sama menuju bandara. Setibanya di Bandara
saya mengeluh lapar dan Kak Arief memenuhi keinginan dan kebutuhan perut saya.
Tidak lama
kemudian kami melakukan check in dan
menunggu di ruang tunggu. Sedang asyik gibah Kak Salman dan Kak Hanum menegur saya,
lalu kami berbincang banyak yang ternyata kami satu tujuan dan satu pesawat.
Sungguh sudah lama tidak
menceritakan perjalanan secara rinci seperti ini, ya, sungguh ku rindu.
Lampung Krakatau
Festival mulai diadakan sejak tahun 1990 tujuannya dalam rangka memperingati
meletusnya Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883. Impak meletusnya Gunung
Krakatau muncullah Pulau Rakata, Pulau Panjang, dan Pulau Sertung yang
masing-masing mempunyai luas daratan berbeda-beda. Selang 40 tahun kemudian,
Gunung Anak Krakatau muncul dan setiap bulannya mengalami penambahan 0,5 meter.
Saat ini sudah menjadi ketinggian 350 meter di atas permukaan laut.
Gunung Anak
Krakatau ini memang cagar alam yang perlu dipelihara dan dilestarikan dan
memang bukan bagian dari tempat wisata. Maka jika ada open trip ke Gunung Anak Krakatau sebaiknya pertanyakan apakah
mendapat izin dan lain sebagainya? Karena menurut Kepala BKSDA (Balai
Konservasi Sumber Daya Alam) tidak sembarang orang bisa masuk dan harus
mendapat izin dan wajib mengantongi SIMAKSI (Surat Ijin Masuk Konservasi)
seperti pendakian gunung pada umumnya.
Kembali dalam
perjalanan, saya dan teman-teman lainnya yang merupakan vlogger, blogger,
photograper, dan good influencer menempati penginapan yang telah disediakan oleh
Genpi Lampung. Keesokkan harinya perjalanan kami ke Krakatau berawal dari
Dermaga Boom Kalianda yang kemudian menyebrang ke Pulau Sebesi dengan memakan
waktu kurang lebih 2 jam. Setelah bermalam di cottage Pulau Sebesi, esoknya
lagi kami semua berlanjut ke Pulau Krakatau selama 2 jam dan siap untuk melakukan pendakian
Gunung Anak Krakatau.
Saya menjadi
yang paling terdepan dalam melakukan perjalanan ini, setapak demi setapak
dilalui tanpa hambatan yang begitu berarti, syukur alhamdulillah. Beberapa orang
memilih untuk straight naik Gunung Anak Krakatau dari arah yang terlihat tampak sulit.
Namun saya tetap mengikuti jalur yang diberikan oleh polisi hutan untuk
melewati jalur landai tapi memutar. Sungguh sangat menghemat energi dan napas.
Tiba di puncak
yang mana titik aman pendakian Gunung Anak Krakatau terakhir, saya bertemu
dengan Mbak Oliep yang pacarnya Popeye penyuka bayam itu. Saya dan Mbak Oliep
beristirahat sejenak itu puncak sambil menikmati aroma laut dari ketinggian
Gunung Krakatau dan memanjakan mata dengan segala pesona yang diberikan oleh
Tuhan Yang Maha Esa.
Selesai
melakukan bidikan demi bidikan saya dan Mbak Oliep turun melewati jalur lain
(jalur yang mana beberapa orang memilih naik melewati jalur tersebut). Beberapa
dari mereka sangat amat tergopoh-gopoh hingga bahkan engap ketika mendaki. Di tengah
perjalanan saat kami (saya dan Mbak Oliep) bertemu dengan Kak Arief yang sedang
berjuang dengan sekuat tenaga untuk mencapai puncak aman pendakian Gunung Anak
Krakatau. Kemudian tidak jauh dibelakang ada Mbak Evi yang tetap semangat untuk
mendaki. Sungguh kalian berdua membuatku terharu.
Ini bukan kali
pertama saya melakukan pendakian ke Gunung Anak Krakatau, namun menjadi pertama
bagi saya dalam melakukan perjalanan bersama mereka. Ditambah pengalaman
pertama juga dalam napak tilas Gunung Krakatau ini. Segala bentuk drama dan
permasalahan yang terjadi selama saya mengikuti Lampung Krakatau Festival 2017
ini tidak meluluhlantahkan takjubnya saya terhadap indahnya pesona Gunung Anak
Krakatau. Terima kasih Krakatau, terima kasih Lampung, Terima kasih Genpi
Lampung. Tabik pun!
2 September
2017,
Burger King
Tebet
Kesayangan
Kamu.
Pssst : bidikan foto oleh saya, Mbak Oliep, Ka Arief, Kak Rino dan Kak Indra. Terima kasih semuanya.
**
Postingan ini berkerjasama dengan Genpi Lampung dan
Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung dalam rangka napak tilas meletusnya Gunung
Krakatau. Postingan di media social lainnya dapat dilihat pada hashtag
#LampungKrakatauFestival2017 , #LampungKrakatauFestival, dan #GenpiLampungWawai .
Hahaha mbak Evi mendaki dengan penuh perjuangan. Antara nafas yang tersengal-sengal dan kaki yang ogah diajak beranjak naik ...
ReplyDeletetapi kan akhirnya mbak evi sampai di puncak titik aman pendakian. yeay /o/~
DeleteTentang kentut di bandara sampai kamu dapat hukuman sosial gak diceritain? :))
ReplyDeleteitu biar kamu aja yang tau :p
DeleteSalam kenal Benaaa (dengan tiga aaa)... :')
ReplyDeletesalam kenal juga anonymous :)
DeleteJadi diatas gunung anak krakatau itu magma atau belerang ka?
ReplyDeleteDrama dulu lah y Mbak sebelum berangkat ke Lampung.. Asyik, akhirnya jumpa lagi sama Mbak Bena di Lampung dan ngetrip bareng di Festival Krakatau 2017.
ReplyDeleteNuhun ya sudah mau singgah ke Lampung..
drama bangetttt
Deleteiya, akhirnya kita jumpa.
nuhun juga sudah diajak :"
anak genpi juga ternyata kak :) mantep, sekarang sedang berlangsung juga festival payung di kota saya loh (SOLO)
ReplyDeletehehehe. bukan anak genpi, tapi anaknya ibu bapak. kalo genpi mah anaknya gisel dan gading. eh itu gempita deng.
Deleteoh iya, ada festival payung ya di solo. WAH! SERU BET INI PASTI
Oh jadi mba olipe itu pacarnya Popeye toh.
ReplyDeleteAku malah pengen banyak mengulas tentang dampak letusan krakatau dan suara masyarakat di sana :D . Dulu cuma sempet main di Monumen/ tugunya aja.
NGULAS BURUAN!ntar bena baca.
Deletejadi, mbak oliep itu pacarnya atau istrinya popeye?
gimana mau ngulas? lha belom ke sana.
DeleteMungkin mba olipe pernah jadi rebutan
Suka banget sama keseruan tempo hari ya, Ben. Satu hal doang yang bikin aku nyesel, napa lupa foto berdua sama Benaaaaa. Ih!
ReplyDeleteSampai ketemu lagi, Bena kesayangaaan ;).
aaaaaaaaaa, iya nih mbak molly. pft ah. kita lupa berswafoto. hahahaha.
DeleteBena kapan ngajaak aku mendaki ben? :D
ReplyDeletekamu bisanya kapan jung? hft, kangen sama jung ya. lama juga nggak ketemu.
Deleteenggak boleh sampe kawahnya, karena gunungnya masih aktif, jadi dikhawatirkan kenapa2 sama diri sendirinya...
ReplyDeleteDramanya gitu doang, Ben? Ah elah, kirain pegimane, drama-drama perjalanan gue lebih dahsyat wkwkwk
ReplyDeleteBaca ini jadi kangen ketinggian. Belum ada waktu muncak lagi nih..
ReplyDeletePemandangannya keren ya, Teh..
bena bisa hadir di 2 rapat dalam waktu yang sama? apakah bena ini amuba yang bisa membelah diri? :o
ReplyDeletewooghhh pantes aja jarang baca postingan blogger yang ke anak gunung krakatau, ternyata gak sembarangan bisa masuk. goks!
Senengnyaaa bisa ke Krakatau, dua kali pula! Iriiiiii hehehe
ReplyDeletewaduh seneng banget Ben, bisa ikutan mendaki Gunung Anak Krakatau ini, walau kalah strategi dari dua pendaki cantik , pake jalur menanjak untuk naik, padahal harusnya buat turun. lumayanlah cerita buat di blog. Untuk kita ga nge vlog terus soal drama yak, bisa jadi reality show satu season deh
ReplyDeletePas baca simaksi, gue ingetnya maksi makan siang anjir. Padahal masih pagi. Butuh sarapan wqwq.
ReplyDeleteKalau suatu hari ke sana, kayaknya bakalan milih jalan yang memutar juga. Langsung nanjak kasihan napas takut ngos-ngosan dan leher yang dongak mulu. :(
Seru bisa maen ke Krakatau. Salah satu tempat yg terkenal dengan letusannya ya?
ReplyDeleteTapi sayang, gak bisa semua orang ngetrip kesana. Huuuu
mbak Bena kece,
ReplyDeletesekece alamnya Abnak G. Krakatau
daku tak bisa berkata apa2 :)
Waaah beruntung sekali bena bisa ke krakatau ya. kapan bisa ketemu sama bena lagi?
ReplyDeleteGimana tuh kak caranya biar bisa ikut Lampung Krakatau Festival? Seru kayaknya...
ReplyDeleteGak pengen lagi kesana.. Bena aja deh yg 2 kali...
ReplyDeleteDulu pernah kesana, dan capek :))))
ReplyDeleteDrama apose sih dari awal ampe akhir kayak Maria mercedes ada aja dramanya ��
ReplyDeleteTempatnya bagus iya, jadi kepengen deh ke sana,
ReplyDeleteGunung krakatau emang banyak sejarahnya, ak baca di portal berita sih meletusnya gunung krakatau, asapnya sampai ke afrika iya, benar tidak,?
Seru banget ngikutin Bena jalan jalan inih. seru banget perjalanan ke Festival Krakatau ini, semoga ntar aku dapet kesempatan jalan bareng yaaaa :)
ReplyDeleteBenaa keren udah nanjak Gunung Krakatau yang legendaris.. Salut juga sama semangatnya Bunda Evi :)
ReplyDelete