Friday, 27 October 2017

October 27, 2017 10

Telusuri Perut Bumi di Goa Petruk

Ajakan untuk menelusuri goa menjadi sangat menarik ketika menggunakan kata ganti
“Ayo, Ben kita caving.”
Sama seperti ajakan makan bakso menjadi meat balls. Entahlah, saya merasa ditipu. Ih.

bernavita

Beberapa minggu lalu, saya mengelilingi perut bumi untuk ketiga kalinya. Yang pertama dan kedua ketika saya mudik ke Pacitan dan berwisata ke Goa Gong serta Goa Tabuhan. Sedangkan ketiga kalinya ini saya ditemani bersama dengan tiga pria super roti sobek. Tidak seperti keliling goa pada sebelumnya. Di goa ini saya diharuskan menggunakan pakaian lengkap seluruh badan yang biasa disebut cover all, sepatu boots, dan helm sebagai pelindung kepala.

goa petruk

goa petruk

Sebelum masuk ke pintu utama goa diharuskan menaiki anak tangga yang cukup menguras tenaga karena tangganya ampun deh. Kurang lebih 1 km atau setara dengan 250 anak tangga, bisa lebih. He he he. Setelah tiba di pintu masuk goa, jika kamu ingin langsung melanjutkan perjalanan ya monggo, namun saat itu saya memilih untuk istirahat tidur mengingat malam sebelumnya tidak dapat tidur dengan nyenyak. Sedangkan tiga pria super roti sobek sibuk menghidupkan api untuk minum segelas kopi. Ha ha ha.

bernavita

Setelah tenaga berkumpul sempurna saya dan 3 pria super roti sobek ini melanjutkan perjalanan menelusuri goa berbekal headlamp di atas kepala dan ventolin (untuk saya), yang lainnya berbekal lebih banyak seperti air putih, makanan, kamera dan perintilannya.


bernavita

Kesan pertama saat masuk ke dalam Goa Petruk ini adalah gelap dan aroma poop kelelawar yang menyengat. Di awal perjalanan menelusuri goa masih amat santai, namun entah kenapa lama-kelamaan saya harus memanjat, merangkak, berjalan menyamping, dan menyeburkan diri di air hingga sedada yang akhirnya seluruh pakaian basah semua. Lalu apa rasanya? MENARIK!

Dari sekian banyak perjalanann menelusuri goa, terdapat staglatit dan staklamit yang masih hidup dan tidak diperbolehkan untuk menyentuhnya. Bentuk staglatit dan staklamitnya juga beragam, mulai dari jamur, hewan, dan lainnya. Tapi, yang membuat saya bertahan lama memandang lebih lama ketika melihat staklamit berbentuk payudara. Hehehe. Kok bisa begitu, ya…

goa petruk

Oh, jangan salah, saat merangkak supaya bisa menelusuri goa, keadaan dalam goa ini basah air dan sedikit berlumpur. Jadi, enggak usah kaget kalau pakaianmu banyak kotoran dari lumpur. Hal yang biasa dilakukan oleh traveler, kalau traveler. Hehehe.

Goa Petruk ini dibagi menjadi 3 bagian, bagian pertama seperti yang sudah saya jabarkan di awal hanya terdapat kelelawar yang berterbangan dan aroma dari poopnya. Bagian kedua akan melihat banyak staglatit dan staklamit dengan berbagai bentuk. Bagian ketiga inilah yang mengapa disebut dengan Goa Petruk karena terdapat batu yang berbentuk hidung panjang seperti Petruk. Hanya saja karena ulah Belanda pada waktu melakukan penambangan phosfat, hidung Petruknya putus dan sekarang tidak kelihatan lagi.

Kamu yang ingin berkunjung ke sini dapat menjangkaunya dengan mudah. Sepertinya. Letaknya di Dukuh Mondoyono, Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Kalau dari Purwokerto ambil arah Gombong. Susah ya? Iya. Saya berikan google maps supaya dapat menjangkaunya semakin mudah oleh lokasi terakhirmu.

Harga tiket masuk ketika saya berkunjung ke sini sebesar Rp 8.000 biaya parkir mobilnya tidak dihitung. Tidak mempunyai cover all dan perlengkapan lainnya? Kamu bisa menyewanya.

SELAMAT MENJELAJAH PERUT BUMI.
Eh salah. SELAMAT CAVING maksudnya.



Planet Namec,
29 Oktober 2017
Kesayangan kamu.

Monday, 23 October 2017

October 23, 2017 14

Berkunjung Ke Toyota Manufacturing di Karawang

Enggak pernah kepikiran mau ngapain ke Karawang, ada tempat wisata apa juga di Karawang. Saya ngerasa kalo Planet Namec itu udah jauh banget, ngapain mesti ada lagi planet-planet lainnya. Sudah pernah ke planetarium belum?

tmmni

Seperti yang sudah diketahui oleh khalayak kalau Karawang dan sekitarnya selalu penuh dengan pabrik-pabrik. Bahkan kalau kamu ke Bandung akan melewati kota ini, harus sabar kalau jam kerja, ya. Susah lewatnya. Hehehe. Apasih garing banget. Singkatnya, tempo hari saya main ke Karawang dan berkunjung ke Pabrik Toyota. Selama di sana, saya melihat proses pembuatan mobil. Ya, pabrik yang saya kunjungi adalah plant 1 yang mana hanya melakukan pembuatan 2 jenis mobil, yakni Fortuner dan Innova, lebih tepatnya sejak 2015 belakangan ini.

toyota

toyota

Apa yang menarik dari kunjungan ini?  Kirain mobil yang dibuat ini udah dalam bentuk jadi dan enggak perlu dirangkai lagi, ternyata salah. Ada beberapa tahapan 1) Press; di sini semua besi eh bukan pokoknya semua body mobil dipress sehingga membentuk rangkaian mobil mulai dari pintu, atap, dan body mobil lainnya. 2) Welding; setelah dicetak, dilas biar lebih halus dan enggak ada bahan yang lebih yang mana akan lebih efisien. Pada bagian ini, akan banyak api-api gitu dan yang enggak kalah menarik ada robotnya juga. Takjub sih ngeliat robot-robot itu ngelas body mobil. 3) Painting; untuk mengecat semua body mobil, ruangan harus terhindar dari debu agar supaya body mobil lebih bagus dan mengkilat. Enggak sembarangan orang juga boleh masuk ke ruangan painting. Katanya harus menggunakan atribut yang super duper lengkap untuk menghindari debu yang masuk. 4) Perakitan; setelah semua body dicat, body mobil dijadikan satu, dirangkai setiap kerangka mobilnya. Awalnya hanya potongan-potongan saja, tapi tahu-tahu jadi kendaraan roda empat yang bisa jalan. Sungguh wow. 5) Inspeksi; setelah dipasang enggak lupa untuk dicek, percuma sudah dipasang tapi ternyata mobilnya enggak bisa jalan. Oleh karena itu, perlunya pengecekan pada setiap bagian mobil apakah sudah berfungsi dengan baik atau belum, baik pengecekan luar dan dalam. Power steering juga dicek, apalagi rem pokoknya semua yang menjadi kesatuan dengan si mobil tersebut dicek dan enggak terlewatkan satupun deh.


toyota


toyota

toyota

Setelah semua selesai, maka mobil akan keluar setiap 1,5 menit. Dan tahukan berapa lama pembuatan untuk 1 mobil? 22 jam jawabannya. 1 mobil membutuhkan waktu selama itu.

toyota

Yang lebih menarik dari kunjungan saya ke Toyota Motor Manufacturing Indonesia kemarin adalah mereka sedang memproduksi mobil dengan setir sebelah kiri. Pas saya tanya, mereka menjawab sedang memproduksi mobil untuk Manila dan Arab Saudi. Agak terkejut sih, karena saya pikir setiap negara memproduksi mobilnya sendiri-sendiri seperti yang dilakukan negara India, eh, India masih produksi mobil sendiri untuk digunakan di negara sendiri, kan, ya? Hmm, jadi mengangguk-angguk.

Kalau saya ke Karawang lagi, baiknya tempat wisata mana yang saya kunjungi? Kemarin saya juga sempat mencicipi makanan di Telaga Desa apalah itu namanya, sayang… sungguh sayang… rasa makanannya B aja untuk saya. He he he. Tapi untuk view  bolehlah. Tetap terima kasih pada mobil123 karena sudah mengajak saya berkunjung ke Toyota Manufacturing :)

Planet Namec,
23 Oktober 2017
Kesayangan Kamu.

Sunday, 22 October 2017

October 22, 2017 8

Osprey Kestrel 38

Ini bukan postingan sponsor, awas aja masih bilang ini sponsored post -__-

osprey

Sudah hampir 3 tahun saya bersama dengan Osprey Kestrel ini, ia menemani pada berbagai perjalanan, mulai dari pendakian ke gunung hingga city trip. Pernah juga sekali saya ajak mudik. Sudah enggak terhitung lagi berapa banyak perjalanan yang saya lakukan bersama si Osprey Kestrel ini.

38 adalah ukuran dari Osprey, yang saya memilihnya berdasarkan kemampuan beban pada pundak saya. Sebenarnya alasan utamanya adalah, karena bentuknya yang unik dan warnanya yang merah. Hehehe. Size torso S/M yang bisa di adjust dari S ke M dengan pengaturan model velcro. Meskipun sudah diadjust ke size S saya merasa masih terlalu panjang, entah karena punggung saya yang kecil atau memang torsonya yang terlalu panjang. Kalau dibilang enggak nyaman, sungguh enggak nyaman, karena saya harus beberapa kali menarik tali pada bagian pundak untuk menyeimbangkan carrier dengan punggung.

Berat kosong dari Osprey Kestrel 38 ini sekitar 1 kg sendiri. Terus kalau kamu membeli carrier ini sudah satu paket dengan rain cover, waktu itu rain covernya yang tersedia juga merah. Alhamdulillah, mungkin kalau sekarang sudah acak warnanya, karena teman saya juga sempat membeli jenis yang sama dan mendapat rain cover berwarna biru.

Kelebihan dari Osprey Kestrel 38…

1. Kompartemen utama dibagi dengan sekat untuk kompartemen sleeping bag, tapi saya sendiri jarang menggunakannya juga sih. Saya lebih suka kalau sleeping bag enggak perlu di sekat, jadi dibiarkan menyatu. Namun, dengan adanya kompartemen ini sangat berguna karena dapat mengambil sleeping bag tanpa perlu membongkar barang lainnya.

2. Tempat untuk water blader juga diletakkan di luar sehingga memudahkan untuk mengisi ulang air tanpa perlu membuka carrier.

3. Top lid dengan beberapa kompartemen juga memudahkan untuk menyimpan benda-benda kecil seperti survival kit, headlamp, P3K, tisu, kacamata dan lainnya.

4. Hipbelt pocket nya sangat longgar, jadi kadang saya menggunakannya untuk menyimpan obat asma, dan P3K yang kecil, kemudian benang jahit. Karena terdapat dua hipbelt.

5. Strech mesh elastis dibagian depan saya gunakan untuk menyimpan rain cover dan jas hujan. Jadi, enggak perlu membongkar carrier lagi.

6. Stretch mesh elastis pada bagian samping, saya gunakan untuk menyimpan air, dan tripod.

7. Material dan bahannya cukup tebal, karena memang bukan untuk di line Ultra Light backpack, makanya cukup berat meskipun carrier ini kosong. Sehingga tahan terhadap gesekan ringan.

8. Disediakan tempat untuk trekking pole juga, stow on the go attachment, sehingga enggak perlu turunin tas dari punggung karena bisa langsung diambil.

9. Airstrip membuat punggung terasa nyaman, karena aliran udara disekitar punggung agak leluasa. Jadi, walaupun keringat bercucuran udara tetap mengalir lancar di punggung.


Kekurangan dari Osprey Kestrel 38…

1. Adanya internal frame dari alumunium membuat pembagian beban semakin baik, tapi airscape foam framesheet  kurang sedikit rigid, karena beberapa barang bawaan terasa agak nonjol-nojol di punggung.

2.  Shoulder harness nya juga agak keras dan menurut saya kurang nyaman di bahu. Load lifter, sternum strap cukup standar.

3. Hipbelt nya buat saya terlalu longgar, padahal ukuran celana pada pinggang saya 30, tapi masih terasa kelonggaran.

osprey

kestrel

Secara keseluruhan, carrier ini memuat banyak barang, 38 liter rasa 60 liter, meskipun begitu, harus packing dengan baik dan benar supaya sesuai dengan punggung. Kalau tidak beban akan terasa lebih berat. Umumnya carrier sepertinya memang begitu, ya.

saya nulisnya sesuai dengan pemakaian yang saya lakukan, ya. Saya pernah menggunakan osprey ini selama 8 jam perjalanan tanpa melepasnya sama sekali dari punggung. Kemudian, untuk perjalanan city trip juga cukup memuaskan. Tapi, beda orang beda lagi sih hasil review nya seperti apa.

Untuk yang tanya mengenai harga, setau saya harga Osprey Kestrel ini masih di atas satu juta, entah berapa kalau second nya.

osprey

Yang dari tadi bingung apa itu Osprey Kestrel 38 mari saya jelaskan sedikit. Osprey Kestrel 38 adalah carrier yang biasa digunakan oleh beberapa pendaki gunung untuk mendaki gunung, tapi enggak juga pendaki gunung sih sekarang. Karena bepergian kota juga sudah banyak yang menggunakan Osprey Kestrel. Kalau masih bingung juga, sederhananya begini, pernah lihat bule bawa tas gede kan? Nah. Itu namanya carrier, dan carrier ini punya berbagai merek. Sedangkan yang saya gunakan adalah Osprey Kestrel 38.

Note :
Untuk fotonya, kamu bisa melihat langsung pada website resminya, ya. Bena takut salah mendeskripsikan juga. Mohon koreksinya suhu.

Beskem Kamadig,
10 Oktober 2017
Kesayangan Kamu

Saturday, 14 October 2017

October 14, 2017 8

Prepare - Darmawisata Bagimu Negeri

Wah, November sebentar lagi! Akan menjadi pengalaman yang pertama untuk saya. Setelah ditunda berkali-kali karena suatu hal, akhirnya akan terealisasi pada bulan November 2017 ini. Ya, Darmawisata Bagimu Negeri.

sumatera

Setelah batal eh bukan batal, hanya saja mencari waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan ini pada bulan-bulan sebelumnya. Akhirnya rencana perjalanan panjang saya untuk road trip Sumatera ini akan terealisasi. Tapi, saya enggak sendirian, karena saya akan bersama dengan orang-orang hebat. Aduh, gimana ini, saya deg deg an menulis post ini. Haha.

Darmawisata Bagimu Negeri merupakan serangkaian acara yang saya dan beberapa tim lakukan. Menyusuri Pulau Sumatera menggunakan kendaraan roda empat. Sudah menarik untuk kamu kah? Sayangnya, saya enggak akan mengajak kamu secara fisik untuk melakukan perjalanan ini, namun saya akan mengajakmu secara imajinasi untuk melakukan petualangan ini. Saya akan menuliskan perjalanan saya yang amat sangat menyenangkan ini melalui benbernavita.com jadi, pastikan kamu sudah follow  blog ini supaya enggak ketinggalan postingan baru.

Perjalanan ini akan dilakukan dari Bandung yang insyallah akan dibuka oleh Kang Emil selaku walikota Bandung pada tanggal 12 November 2017 mendatang, kemudian kami akan langsung melakukan perjalanan menuju Sumatera lintas Timur kemudian kembali melalui lintas barat yang mana berawal dari Lampung, Palembang, Jambi, Pekanbaru, Medan, Aceh, Padang, Bengkulu, dan Lampung. Perjalanan ini bukan semata-mata hanya perjalanan biasa, karena saya dan tim memiliki misi, yakni ; Sail Sabang 2017. Dalam perjalanan ini kami juga akan melakukan pendakian gunung, arung jeram dan aktivitas outdoor lainnya. Hehehe.

Jangka waktu perjalanan ini akan kami lewati selama 41 hari. Kebayang 41 hari di perjalanan bagaimana rasanya. Diperlukan beberapa persiapan masak mulai dari izin orangtua, izin pekerjaan, dan izin pacar jika ada. Jika ada. Sebenarnya saya sendiri juga sedang sibuk mempersiapkan segala hal kebutuhan saya untuk Darmawisata Bagimu Negeri ini mulai dari kebutuhan kamera, perlengkapan pendakian gunung, snorkeling dan lain sebagainya. Namun yang paling mengganggu ini perlengkapan kamera, saya tidak ingin melewatkan satu momenpun untuk membidik setiap kisahnya. Saya mempersiapkan beberapa item baik yang sudah ada maupun yang belum ada guna melengkapi kebutuhan tersebut. Saya juga lagi kebingungan untuk membawa berapa pasang baju, karena saya juga harus ngelist baju batik yang nantinya digunakan untuk ketemu orang-orang penting seperti pejabat negara. Hehehe.

Saya juga kepikiran untuk membawa tote bag kanvas untuk menaruh beberapa perlengkapan yang mudah dijangkau biar enggak berantakan dan repot harus membuka carrier. Hft. Waktu yang sudah sedikit ini membuat saya enggak sempat untuk membelinya secara offline, cara onlinelah yang cukup membantu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Lagi pula zaman sekarang hampir semuanya dilakukan secara online kan, ya. Btw, tokopedia ini ngebantu saya untuk memilih items kamera yang saya butuhkan, banyak sekali merknya sehingga memudahkan saya untuk memilih sesuai keinginan. Lalu, harganya juga variative dari murah ke mahal. Sepertinya, saya juga akan membawa beberapa kamera sih, bawa kamera analog enggak, ya? Bawa polaroid enggak, ya? Kamu suka gitu enggak sih kalau mau pergi dalam waktu yang lama, it’s mean ngelist kebutuhan kamu gitu?

Purwokerto,
14 Oktober 2017
Kesayangan Kamu

Friday, 13 October 2017

October 13, 2017 12

Candi Plaosan

plaosan

Kalau biasanya banyak mendengar mengenai candi Prambanan yang berada di Yogyakarta dan Candi Borobudur yang berada di Magelang, kali ini biar enggak mainstream saya berkunjung ke Candi Plaosan.

plaosan

plaosan

plaosan

Candi  Plaosan yang berada di Prambanan, kabupaten Klaten – Jawa Tengah, nanti rutenya akan saya jelaskan di bawah. Sebentar, saya sedang menunggu feel untuk menuliskan mengenai postingan ini.

Oke, setelah melakukan syuting untuk kupi selasar saya jadi mempunyai ide.

Sebenarnya, ada beberapa mitos yang simpang siur mengenai Candi Plaosan ini,  menurut sejarah, candi ini menjadi salah satu saksi bisu pada zaman peradaban kerajaan kuno serta mempunyai cerita tentang toleransi antar umat beragama. Lalu, apa mitosnya? Katanya, kalau membawa pasangan ke Candi Plaosan ini, maka pasangan tersebut akan langgeng. Eh, bentar. Ini mitos beneran? Oh beneran mitos, buktinya gue putus juga tuh. Berarti enggak simpang siur itu mitos, ya. Hahaha.

bernavita

bernavita

Saat masuk ke Kompleks Candi Plaosan kamu akan menyaksikan megahnya bangunan candi kuno pada umumnya yang dikelilingi oleh bongkahan bebatuan zaman purbakala. Candi Plaosan ini terdapat 116 Stupa Perwara dan 58 buah Candi Perwara. Kemudian di sebelah utara kamu bisa melihat pohon Bodhi yang katanya sudah berumur puluhan tahun tumbuh di sana. Menurut cerita pohon Bodhi ini merupakan tempat bersemedinya Sidartha Gautama untuk memperoleh pencerahan.

plaosan

Jika ingin melihat langsung kemegahan dari Candi Plaosan ini kamu bisa mengikuti rute ini; dari jalan raya Jogya – Solo mengikuti jalan terus tersebut ke Timur hingga sampai ke Candi Prambanan. Setelah bertemu perempatan, ambil kiri kemudian ikuti jalan terus ke arah utara hingga bertemu lagi dengan perempatan yang kecil. Dari perempatan tersebut belok kanan lurus sedikit ke timur maka kurang lebih 1 km sudah tiba di Candi Plaosan.

Enggak perlu mengeluarkan dana berlebih untuk dapat menikmati keindahan dari Candi Plaosan ini, cukup dengan Rp 3.000 kamu sudah dapat berkeliling sepuasmu.

Masih sulit untuk menemukan Candi Plaosan? Tenang, saya selalu menyediakan peta untuk kamu telusuri.



Rumah Jawa,
10 Oktober 2017
Kesayangan Kamu.

Monday, 9 October 2017

October 09, 2017 10

FAVORIT! Rujak Es Krim Pakualaman

Tanpa perlu banyak paragraph pembuka, postingan ini berasal dari pertanyaan teman-teman di social media saya yang bertanya ketika saya update foto es krim. Hehehe.

pakualaman

Setiap kali saya berkunjung ke Yogya, saya selalu menyempatkan diri untuk berwisata perut di tempat-tempat favorit kesukaan. Salah satunya Rujak Es Krim di Pakualaman. Sesuai dengan judul pada postingan ini, tentunya rujak es krim ini berada di halaman Pakualaman dengan gerobak berwarna biru dipinggir jalan. Kamu bisa menikmatinya di bawah pohon beringin atau tempat duduk yang sudah di sediakan.

pakualaman

Sebenernya, enggak perlu ke Pakualaman untuk menikmati rujak es krim ini, karena sekarang sudah banyak penjual rujak es krim di seluruh penjuru Yogya, namun, favorit saya, ya, yang berada di Pakualaman.

Dibandrol harga Rp 6.000 satu porsi kamu sudah dapat menikmati dingin dan pedas serta asam dari perpaduan berbagai rasa yang tercampur dalam mangkuk tersebut. Dahulu, harga rujak es krim 1 porsi ini Rp 3.000 tapi sekarang semenjak negara air menyerang semua harga naik termasuk harga catering dan sewa gedung bahkan harga jodoh sekarang sudah selangit. Biasanya saya selalu menikmati 2 porsi dalam sekali kunjungan. Hahaha.

pakualaman

Kalau enggak mau makan rujak es krim, kamu bisa menikmati makanan yang lain, kok. Ada somay yang mana kesukaan si mantan kesayangan, lalu ada soto ayam juga, dan berbagai varian makanan lainnya.

pakualaman

Kalo ke sini jangan lupa bayar parkir ya. Murah kok, Cuma Rp 2.000
SELAMAT MENGELUS PERUT! ELUSIN PERUT AKU DONG.

pakualaman

Sedikit, ya, postingannya? Ya, ini postingan permintaan temen deket untuk nulis tentang rujak es krim, karena dia merasa kesusahan untuk mencari rujak es krim ini :)



Bali,
5 Oktober 2017
Kesayangan Kamu.

Friday, 6 October 2017

October 06, 2017 11

8 Tempat Wisata di Purwokerto

Beberapa orang akan kebingungan ketika mencari tempat wisata di Puwokerto, umumnya mereka hanya akan transit kemudian melanjutkan perjalanan ke Dataran Tinggi Dieng atau mendaki Gunung Slamet. Bicara tentang Purwokerto memang enggak jauh-jauh dari Gunung Slamet, lah wong katanya gunung yang tertinggi di Pulau Jawa urutan kedua setelah Gunung Semeru.

Belum lama ini, saya berkunjung ke Purwokerto, inget ya Purwokerto bukan Purwakarta, Purwokerto berada di Jawa Tengah sedangkan Purwakarta berada di Jawa Barat. Untuk memudahkan perjalanan travelling-mu ke Purwokerto, saya membuat beberapa ringkasan destinasi yang dapat kamu kunjungi.

Baturaden Adventure Forest



Baturaden, bisa dibilang puncaknya Jakarta. Daerah ini luas banget sih buat saya, selain Baturaden Adventure Forest (BAF) ini, masih ada beberapa bumper dan pohon pinus dan lainnya yang sering digunakan untuk camping mewah. Di BAF, kamu bisa menikmati water slide atau nama lainnya body rafting dan rappeling serta kegiatan adventure yang cukup menantang lainnya.

Bukit Watu Meja


Bukit Badar atau bukit Watu Meja (batu meja) ini sepertinya memang sedang ngehits-hitsnya di Purwokerto. By the way, Karena jalur menuju ke bukit ini cukup terjal dan mudah terpeleset saran saya, gunakan sepatu yang nyaman, jangan pernah gunakan sepatu wakai, flatshoes, kalau perlu gunakan sepatu gunung, kalau enggak punya ada baiknya menggunakan sepatu running.

Sejujurnya, bukit ini enggak ada apa-apanya, bahkan bentuk batu yang menyerupai meja aja cukup membuat saya kecewa. Namun, setelah saya duduk di gardu pandang, saya melihat sungai serayu yang panjangnya naujubillah itu dan enggak lama kemudian saya melihat kereta melintas sungai tersebut. Menurut saya pribadi, salah satu keistimewaan naik ke bukit Watu Meja ini karena dapat melihat kereta melintas langsung dari ketinggian. Kalau kamu sudah follow instagram saya, pasti pernah melihat snapgram kereta yang lewat. Ada baiknya namanya diganti kali, ya?

Papringan Batik Banyumasan


Seperti di kota lainnya, Purwokerto juga mempunyai batik yang mereka beri nama batik Banyumasan. Batik Banyumasan sendiri memiliki karakteristik motif yang luwes dalam artian, enggak terpaku pada motif. Umumnya motif tumbuhan, hewan, ada juga yang aktifitas alam, intinya masih terkait dengan kegiatan sehari-hari.

Taman Baca Kudi




Memang agak jauh dari kota Purwokerto, karena letaknya di Dusun Cunil Kecamatan Patikraja. Setelah kamu tiba di sini, kamu akan merasakan atmosfir yang berbeda. Apalagi jika berkunjung ke Taman Baca Kudi. Ditengah maraknya teknologi yang hidup disela-sela keseharian kita, justru anak-anak kecil di Dusun Cunil ini malah kekurangaan bacaan bahkan di sekitar tidak ada TK maupun paud. Kamu juga dapat melihat adik-adik di Dusun Cunil ini memainkan kentungan dan menari. Sungguh menarik, saya saja sampai terkesima dibuatnya.

Museum Bank Rakyat Indonesia


Bisa dikatakan, ini satu-satunya museum yang dirawat dengan baik. Museum BRI ini sendiri berisi informasi tentang mata uang jaman dahulu, dan bank-bank yang memang digunakan, selain itu terdapat diorama transaksi pada jaman dahulu yang mana nilai tukar rupiah belum semasif sekarang. Terdapat dua lantai, lantai yang pertama berisi tentang struktur dan pendiri dari masa ke masa bank BRI, dan juga terdapat perpustakaan. Lantai kedua berisi diorama dan tampilan uang dari masa ke masa.

Tranggulasih



Kalau kamu ingin camping dan suka kegiatan adventure, enggak ada salahnya untuk camping di sini. Males masak? Tenang aja, ada warung yang menyediakan makanan kok. Males bawa tenda? Tenang, di warung itu menyediakan tenda juga, kok. Kamu bisa melihat Purwokerto dan sekitarnya dari ketinggian, sayangnya saat matahari mulai muncul, menjadi sangat panas, karena tempat mendirikan tendanya dibuat lapang, sehingga tidak ada pohon yang melindungi tenda.

Museum Jendral Sudirman


Bukan maksud hati gimana-gimana, tapi saya kurang suka dengan museum ini. Diorama yang dibuat sangat enggak cocok layaknya museum. Selain itu kurang informatif juga. Sebagai penggemar museum, saya merasa kecewa sih. Padahal, museum ini memiliki lingkungan yang luas dan sejuk, tapi tidak diaplikasikan dengan baik. Tampak menarik dari luar, juga.

Museum Wayang Sendang Mas


Aduh, saya lupa berkeliling di dalam museum ini, karena langsung terfokus pada gamelan dan langsung rindu bermain gamelan semasa SMP dahulu. Jadinya saya dan teman-teman sibuk memainkan saron. Hahaha.

Menurut kamu, yang sudah membaca, dari kedelapan destinasi ini, mana yang paling menarik? Mana juga yang harus saya bahas secara rinci dan detail? Ceritanya saya mau menuliskan detail tentang masing-masing destinasi ini, namun sepertinya akan lebih baik jika saya bertanya pada kalian dulu, inginnya membahas yang mana. Hehehe.

Lalu bagaimana itinerary baiknya jika ingin berkunjung ke Purwokerto?

Hari pertama : Bukit Watu Meja – Papringan Batik – Pengrajin Mino – Taman Baca Kudi – Museum Wayang.
Hari kedua : Museum Jendral Sudirman – Museum Bank Bri – Tranggulasih.

Bandung,
3 Oktober 2017
Kesayangan Kamu.