Ini bukan postingan
sponsor, awas aja masih bilang ini
sponsored post -__-
Sudah hampir 3 tahun
saya bersama dengan Osprey Kestrel ini, ia menemani pada berbagai perjalanan,
mulai dari pendakian ke gunung hingga city
trip. Pernah juga sekali saya ajak mudik. Sudah enggak terhitung lagi
berapa banyak perjalanan yang saya lakukan bersama si Osprey Kestrel ini.
38 adalah ukuran dari
Osprey, yang saya memilihnya berdasarkan kemampuan beban pada pundak saya. Sebenarnya
alasan utamanya adalah, karena bentuknya yang unik dan warnanya yang merah. Hehehe.
Size torso S/M yang bisa di adjust dari
S ke M dengan pengaturan model velcro. Meskipun sudah diadjust ke size S saya
merasa masih terlalu panjang, entah karena punggung saya yang kecil atau memang
torsonya yang terlalu panjang. Kalau dibilang enggak nyaman, sungguh enggak
nyaman, karena saya harus beberapa kali menarik tali pada bagian pundak untuk
menyeimbangkan carrier dengan punggung.
Berat kosong dari Osprey
Kestrel 38 ini sekitar 1 kg sendiri. Terus kalau kamu membeli carrier ini sudah satu paket dengan rain cover, waktu itu rain covernya yang tersedia juga merah. Alhamdulillah,
mungkin kalau sekarang sudah acak warnanya, karena teman saya juga sempat
membeli jenis yang sama dan mendapat rain
cover berwarna biru.
Kelebihan dari Osprey Kestrel 38…
1. Kompartemen utama dibagi
dengan sekat untuk kompartemen sleeping
bag, tapi saya sendiri jarang menggunakannya juga sih. Saya lebih suka
kalau sleeping bag enggak perlu di
sekat, jadi dibiarkan menyatu. Namun, dengan adanya kompartemen ini sangat
berguna karena dapat mengambil sleeping bag tanpa perlu membongkar barang
lainnya.
2. Tempat untuk water blader juga diletakkan di luar
sehingga memudahkan untuk mengisi ulang air tanpa perlu membuka carrier.
3. Top lid dengan beberapa
kompartemen juga memudahkan untuk menyimpan benda-benda kecil seperti survival kit, headlamp, P3K, tisu, kacamata
dan lainnya.
4. Hipbelt pocket nya sangat longgar, jadi kadang saya
menggunakannya untuk menyimpan obat asma, dan P3K yang kecil, kemudian benang
jahit. Karena terdapat dua hipbelt.
5. Strech mesh elastis
dibagian depan saya gunakan untuk menyimpan rain
cover dan jas hujan. Jadi, enggak perlu membongkar carrier lagi.
6. Stretch mesh elastis pada
bagian samping, saya gunakan untuk menyimpan air, dan tripod.
7. Material dan bahannya
cukup tebal, karena memang bukan untuk di line Ultra Light backpack, makanya cukup berat meskipun carrier ini kosong. Sehingga tahan
terhadap gesekan ringan.
8. Disediakan tempat untuk trekking pole juga, stow on the go attachment, sehingga enggak perlu turunin tas dari
punggung karena bisa langsung diambil.
9. Airstrip membuat
punggung terasa nyaman, karena aliran udara disekitar punggung agak leluasa. Jadi,
walaupun keringat bercucuran udara tetap mengalir lancar di punggung.
Kekurangan dari Osprey Kestrel 38…
1. Adanya internal frame dari alumunium membuat
pembagian beban semakin baik, tapi airscape foam framesheet kurang sedikit rigid, karena beberapa barang bawaan
terasa agak nonjol-nojol di punggung.
2. Shoulder harness nya
juga agak keras dan menurut saya kurang nyaman di bahu. Load lifter, sternum strap
cukup standar.
3. Hipbelt nya buat saya terlalu
longgar, padahal ukuran celana pada pinggang saya 30, tapi masih terasa
kelonggaran.
Secara keseluruhan, carrier ini memuat banyak barang, 38
liter rasa 60 liter, meskipun begitu, harus packing
dengan baik dan benar supaya sesuai dengan punggung. Kalau tidak beban akan
terasa lebih berat. Umumnya carrier
sepertinya memang begitu, ya.
saya nulisnya sesuai dengan pemakaian yang saya lakukan, ya. Saya pernah menggunakan osprey ini selama 8 jam perjalanan tanpa melepasnya sama sekali dari punggung. Kemudian, untuk perjalanan city trip juga cukup memuaskan. Tapi, beda orang beda lagi sih hasil review nya seperti apa.
Untuk yang tanya
mengenai harga, setau saya harga Osprey Kestrel ini masih di atas satu juta,
entah berapa kalau second nya.
Yang dari tadi bingung
apa itu Osprey Kestrel 38 mari saya jelaskan sedikit. Osprey Kestrel 38 adalah carrier yang biasa digunakan oleh
beberapa pendaki gunung untuk mendaki gunung, tapi enggak juga pendaki gunung
sih sekarang. Karena bepergian kota juga sudah banyak yang menggunakan Osprey
Kestrel. Kalau masih bingung juga, sederhananya begini, pernah lihat bule bawa
tas gede kan? Nah. Itu namanya carrier,
dan carrier ini punya berbagai merek. Sedangkan
yang saya gunakan adalah Osprey Kestrel 38.
Note :
Untuk fotonya, kamu bisa
melihat langsung pada website resminya, ya. Bena takut salah mendeskripsikan
juga. Mohon koreksinya suhu.
Beskem Kamadig,
10 Oktober 2017
Kesayangan Kamu
keren...
ReplyDeletebenar2 panutanque
sembarangan. padahal yang suniyor kamu ya, mz.
Deletediriku kan masih anak kecil, masih 17 tahun, jaman lagi labil labilnya :(
Deletehalah ngapusi~
Deleteharga carriernya masih lumayan juga yah hehe :)
ReplyDeleteada gak sih carrier untuk orang dengan kelainan tulang belakang (scoiosis) kaya Pira gini?
kayaknya ada deh vir, biasanya ada barang ada harga, lho. hehehe.
Deleterajin2 olahraga kayak mbak omith deh, pasti sembuh. dulu mbak omith juga begitu katanya..
apa bena salah denger ya...
Idolaque yang sangat que idolakan :*
ReplyDeleteedan. dasar oky edan.
Delete