Monday, 29 January 2018

January 29, 2018 7

Pendakian Gunung Tujuh Jambi

kerinci

Gunung yang memiliki ketinggian 2100 mdpl ini cukup menarik hati saya ketika tim darmawisata lainnya mendaki gunung kerinci.

kerinci

Kebanyakan orang hanya mengetahui Gunung Kerinci ketika berada di Kersik Tuo. Bahkan menurut mereka yang menarik perhatian hanyalah Gunung Kerinci. Bagaimana enggak, Gunung Kerinci masuk dalam list 7 summit. Tentunya akan lebih banyak memilih Gunung Kerinci.

“Kalo Bena ke Gunung Tujuh aja gimana?”
“Ya, gapapa. Nanti minta temenin Allen.”
“Oke deh.”

Percakapan singkat saya dengan Ombing sebelum mereka semua memasuki jalur pendakian Gunung Kerinci.

Selepas mereka melakukan perjalanan, saya juga kembali ke penginapan. Kemudian melakukan kegiatan yang mengharuskan saya melakukannya. Mencuci dan menyetrika baju. Perjalanan 41 hari Darmawisata membuat saya dan beberapa kawan untuk keluar masuk laundry-an, tapi saya memilih untuk mencuci baju dan menyetrika baju pada setiap kesempatan. Hehehe.

“Danau Gunung Tujuh itu jauh, Om Abe?”
“Ennggak. 3 jam cuma.”
“Hoo, segitu..”
“Kenapa? Mau naikkah?”
“Iya, Om Abe temenin ya?”
“Kapan? Besok?”
“Boleh besok kalo enggak sibuk.”
“Yaudah nanti ditemenin Yaya ya, soalnya besok saya ke Ladang.”
“Oke siap.”

3 jam sekali jalan, 6 jam tektok. Jangan tergiur dengan waktu. Sungguh jangan tergiur. Terlalu menyepelekan waktu ternyata juga enggak baik. Siapa sangka perjalanan 3 jam sampai di puncak ini menghabiskan tenaga extra. Track landai tidak lebih dari 3 jalur, sisanya jalur menanjak semua. Saya merasa ditipu. Akar pepohonan menggerayangi jalur, salah langkah sedikit kamu akan jatuh. Dengkul ketemu jidat hal yang biasa di jalur pendakian Gunung Tujuh ini, yang enggak bias ajika jidat ketemu bibir kamu.

gunung tujuh

gunung tujuh

gunung tujuh

gunung tujuh

Selama perjalanan mendaki ini, saya menemukan burung Rangko yang mana kepakan sayapnya benar-benar terdengar (pada bagian ini saya merasa beruntung karena cukup jarang burung ini terdengar dan terlihat). Tikus, nyamuk-nyamuk yang berkeliling di sekitar wajah, vegetasi tumbuhan yang langka. Tapi, saya tetap salut dengan akar-akar yang membatasi gerak gerik kaki sehingga harus merangka lebih giat untuk terus sampai ke atas. Seperti sedang belajar di sekolah, ya.

gunung 7

gunung 7

kerinci

trekking

Tenang, terdapat 3 shelter yang masih baru (ketika saya ke sini) yang dapat kamu nikmati untuk berisitirahat sembari menikmati kopi, teh, atau makanan instan lainnya. Masing-masing shelter sudah tersedia kayu untuk duduk dan atap. Ya, seada-adanya shelter. Shelter terakhir berada di Puncak. Sebentar, jangan berharap juga di Puncak mendapat pemandangan yang indah. Sekeliling hanya terdapat pohon-pohon yang menjulang tinggi. Jika beruntung, kalian dapat melihat danau dari ketinggian, tapi lebih sering tertutup dengan kabut.

Jangan pesimis. Setiba di Puncak, kalian bisa turun ke danau dan menikmati keindahan Danau Gunung Tujuh dari pinggiran danau sambil menikmati kopi dan nata de coco. Danaunya luas, airnya jernih, dan dingin. Ah, rasanya ingin berenang :)

gunung 7

gunung 7

gunung 7

Saat saya ke sini, sedang ada pembangunan jembatan untuk ke bukit sebelah. Biasanya bukit sebelah digunakan untuk camping. Jangan bahagia secepat itu, perjalanan dari puncak ke danau cukup membuat jantung berdegung kencang dan mata melotot kebingungan. Ada baiknya kalian memikirkan bagaimana kembali ke puncak, karena hanya 1 jalur untuk kembali ke basecamp Gunung Tujuh. Hehehehe.

Di Danau, terdapat juga kano dengan membayar Rp 5000 kamu sudah bisa ke bukit sebelah dan menikmati panorama dari posisi yang berbeda.

Meskipun hanya 3 jam perjalanan, jalur gunung tujuh cukup diancungi jempol. Cukup membuat napas terengap-engap, dengkul cenat-cenut. Serendah apapun gunung, seberapa lama waktu pendakian memang sebaiknya tidak diremehkan apalagi menganggap sederhana.

gunung 7

gunung tujuh

11 Desember 2017,
Danau Gunung Tujuh
Kesayangan Kamu.

Friday, 12 January 2018

January 12, 2018 5

Kangen Rumah di Silimalombu Danau Toba

This article will not telling about beauty of Samosir, not also about Samosir's good food. It's about the place where i stayed at Samosir that feel so hommy for me.

bernavita

bernavita

bernavita

Eco Village Silimalombu, place at Silimalombu village. The place design with bataknese style near Toba Lake. The road to the lodge is not easy, there so many drama happened. Like the broken road and car tyre slip on the mud. Until we have to walk about 1km far. Some of my friends hanging on Jimny’s car, the rest walk by foot. And i am some of who walk by foot, but after walk bit far, the lodge office take me with his motorcycle.

After arrived at the lodge, we clean ourself up. Then we chat while mom cook the food. She serve the food after finished cook. Like pizza, grilled fish with topping of squash, and tomatoes, bun bread, rice, freshly cooked kale from the stove. Warm and tasty yummy but not at all using additional micin or complete spices. The food is so fresh, hot and yum. Its only use traditional spices, no msg added to cook it. The ingridients and vegetables are from own garden.

bernavita

bernavita

I’m not talking to much while eating. Not because I’m not friendly, it just because i usually eat quite. After finish my dish, i choose to take a bath. Because i haven’t take a bath a day and night since we traveled from Tapaktuan. And also ‘cause the mud that makes my body dirt. After take a bath i bandage my foot with bandage.

Next say i woke up earlier than my friend. I think maybe because Mam words last night.

“I catch the fish at 7 o'clock”

At once i'm waking up my friend who ask me for wake him up. Then i go to met mam, but she doesn’t ready yet. Because mam have to cook for other guest who will check out that morning.

Then we go to take one or two pics at the photo spot around Toba Lake in front of lodge. After that mam ask me to go to get the fish. I’m wrong, i think i only will sit on the kano enjoy the view and take the picture. The reality is i have to row the kano.

bernavita

bernavita

After get the fish, i wash my clothes. I wash it on the edge of Toba Lake. Because of the wind blow and the weather, i slept on the terrace of the lodge. I also swim at the Toba Lake and trying canoing and boat.

The i watch mam cook the food. She looks proffesional with the kitchen untensil. I remember my mam at home, i remember when my mam cook my favorite dish when i back from this trip. Ah, i miss my mam foods.

bernavita

Mam also take us with her to go to the forest to look the fruits that she plant before. The fruits and vegetable usually take for the guest or herself. We pass the rock road and muddy because the rain last night. When i see the view of the hills, suddenly i remember about Arjuno Welirang mount.

bernavita

bernavita

From many thing i ever do at Eco Village, i like watch mam cook. At the 23rd day trip, i miss my mam. I never trip like this before, go to difference island for dozens of day.

Silimalombu,
3 Desember 2017
Kesayangan Kamu.
**
Postingan ini bekerjasama dengan dengan Tripdixi aplikasi marketplace Indonesia dalam rangka Expose Sumatera. Postingan di media social dapat dilihat pada hashtag #DarmawisataBagimuNegeri #ExposeSumatera #Tripdixi .