Event olahraga antar bangsa se-Asia ini ternyata tinggal menghitung hari saja. Seperti yang khalayak ketahui Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018 kali ini telah mempersiapkan diri. Semua persiapan telah selesai satu persatu. Selain itu, panitia cabang olahraga atau penanggung jawab juga telah menyatakan kesiapan mereka. Bukan hanya itu, berbagai dukungan dari pemerintah daerahpun juga tidak ketinggalan.
Semuanya bekerjakeras dengan ditandainya penyelesaian pengerjaan infrastruktur di 94 tempat pertandingan yang tersebar, yaitu;
- Jakarta I yang meliputi kawasan Gelora Bung Karno dan sekitarnya
- Jakarta II yang meliputi kawasan Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran
- Jakarta Suburn Cluster atau daerah pendukung seperti Bekasi, Cikarang, serta Jakabaring Sport City di Palembang.
Banyak warganet yang pastinya bertanya-tanya mengenai lalu lintas yang sedang dijalankan oleh pemerintah sekarang. Kenapa sih harus se-spesial itu? Kenapa enggak sejak dulu saja dibenahinya? So, why I write this post. Yang pertama, gila! Semua warga Jakarta juga tahu kalau kemacetan di Ibukota masih menjadi masalah yang sepertinya sulit untuk diatasi. Jangankan Ibukota, wilayah segi empat Ibukota saja macetnya juga masih enggak ketulungan. Segi empat? Iya dong segi empat, Bogor, Bekasi, Cibubur, Tangerang. Apa saya salah? Cmiiw, ya! Padahal sebetulnya macet ini masalah klasik yang sudah pasti dialami oleh negara berkembang di dunia. Yang kedua, adanya standart internasional dari pihak OCA (Olympic Council of Asia) yang menerapkan syarat waktu tempuh atlet ke lokasi sekitar 30 menit dan tentunya dengan kualitas udara yang baik. Setidaknya mengikuti baku mutu harian menurut Peraturan Perundangan Nomor 41 Tahun 1999 yakni 65 mikrogram per meter kubik atau baku mutu menurut WHO adalah 25 mikrogram per meter kubik.
Jadi, bagaimana kira-kira kalau enggak diatur? Apakah cukup jika atlet yang menginap di Senayan dan harus berlaga di Padepokan Pencak Silat Taman Mini atau Stadion Pekansari Cibinong? Hm… lalu, apa saja kira-kira kebijakan dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek demi menyukseskan Asian Games 2018?
Pertama, kebijakan ganjil genap untuk kendaaran pribadi di jalan arteri akan diperluas lagi. Jika, sebelumnya ganjil genap hanya berlaku pada tiga ruas jalan: Jl. Jendral Sudirman, Jl. MH. Thamrin, dan Jl. Gatot Subroto. Sekarang diperluas ke tujuh ruas jalan: Jl. A. Yani, Jl. S. Parman, dan Jl. Benyamin Sueb ini akan berlaku mulai hari Senin hingga Minggu pada pukul 06.00 – 21.00 WIB. Ganjil Genap yang berlaku pada pintu tol selama ini tetap diberlakukan, bahkan adanya kemungkinan akan ditambah, tapi, saat ini masih menunggu hasil evaluasi.
Tidak hanya itu, diberlakukan juga kebijakan penutupan pintu tol dan buka tutup gerbang tol prioritas. Pentutupan pintu tol ini akan diterapkan dari pukul 06.00 – 17.00 dan pukul 12.00 – 21.00 setiap harinya. Penutupannya diprioritaskan untuk rut eke Wisma Atlet Kemayoran, Gelora Bung Karno, Veldrome Rawamangun dan Cibubur. Termasuk juga dalam kebijakan ini adalah penyediaan jalur khusus tol yang diperuntukkan bagi kendaraan pengangkut atlet dan angkutan umum bus.
Kedua, kebijakan penyediaan angkutan umum yang ditujukan untuk menunjang mobilitas masyarakat akibat dari kebijakan pengaturan penggunaan pribadi serta mendukung adanya kebutuhan penonton dan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke event Asian Games 2018 ini.
Ketiga, kebijakan pembatasan lalu lintas angkutan barang yang dilaksanakan dengan memperluas cakupan pembatasan lalu lintas angkutan barang pada golongan III, IV, dan V di ruas tol tertentu. Saat ini juga telah berlaku pembatasan lalu lintas angkutan barang di ruas tol Cawang – Tomang dan Tomang – Pluit, serta Tomang – Kembangan di mana kendaran angkutan tidak boleh melintas pada ruas tol tersebut yaitu di luar pukul 22.00 – 05.00 WIB. Khusus pada masa penyelenggaran Asian Games pembatasan diperluas hingga ke ruas tol Cawang – Priok, ruas tol Pelabuhan, ruas tol Cawang – TMII dan Cawang – Cikunir.
Kompensasi dan Dukungan dari Google Map
Pemberlakuan paket kebijakan pengaturan lalu lntas selama Asian Games ini diharapkan enggak mempengaruhi mobilitas dan aktivitas sehari-hari warganet terutama warga Jakarta dan sekitarnya. Oleh karena itu, BPTJ telah memberikan kemudahan bagi masyarkat sekaligus memenuhi kebutuhan wisatawan mancanegara yang datang untuk menikmati Asian Games 2018 ini.
Kemudahan tersebut berupa penyediaan angkutan umum yang mana meliputi penambahan armada bus Transjakarta ke venue sebanyak 76 unit dari kondisi existing 294 unit, penyediaan 57 unit dari Hotel/Mall ke venue, penyediaan 204 bus khusus wilayah yang terdampak perluasan ganjil gendap, serta penyediaan 10 unit bus guna keperluan non pertandingan (wisata).
Menariknya lagi, semua bus dengan trayek menuju venue dan trayek tambahan konvensasi ganji genap di jalan artteri akan digratiskan untuk masyarakat umum. Jadi, para pengguna kendaraan pribadi tidak perlu khawatir aktivitasnya terhambat. Sudah saatnya untuk beralih ke kendaraan umum demi mendukung ajang bergengsi yang menjadi kebanggaan bangsa.
Satu lagi, kemudahan yang ditawarkan, kali ini Google LLC telah mengupdate aplikasi miliknya dengan mensingkronisasi dengan kebijakan ganjil genap . Aplikasi google map ini akan memberikan informasi mengenai rute mana yang harus dilalui jika menggunakan kendaraan pribadi agar tidak melanggar jalur ganjil genap. Pengguna juga akan mendapatkan informasi waktu tempuh yang dibutuhkan jika melalui jalur alternatif. Jika mendapatkan hambatan, pengguna dapat mengubahkan pikiran dengan misalnya menggunakan kendaraan umum.
Kepala BPTJ, Bapak Bambang Prihartono menjelaskan tersedianya fitur tersebut merupakan hasil kerjasama antara BPTJ dengan manajemen Google dengan mengupdate aplikasi google map. Sehingga saat ini tersedia rute alternatif setelah di berlakukannya kebijakan ganjil genap. Menurut Pak Bambang fitur yang disediakan google maps tersebut juga bermanfaat bagi masyarakat untuk cepat mengenal perluasan kebijakan ganjil genap dengan cara yang praktis, serta mendorong mereka untuk lebih cepat beradaptasi.
Jadi, mulai Juli ini, skema Ganjil Genap akan diperluas dan dengan durasi yang lebih panjang termasuk sabtu minggu. Secara tidak langsung, kebijakan ini juga mendorong masyarakat untuk menggunakan fasilitas transportasi umum. Selama menjadi Tuan Rumah kita memang harus “berkorban” sedikit, demi melayani tamu-tamu Asian Games 2018 yang mulai berdatangan Agustus mendatang.
Energy of Asia!
Pstt, foto-foto disponsori oleh Kamadigital.com dan BPTJ.
Pstt, foto-foto disponsori oleh Kamadigital.com dan BPTJ.
Asian Games praktis membuat hidup warga Jakarta dan sekitarnya berubah. Hahahaha.
ReplyDelete